Serang, Bantentv.com – Pemerintah Kabupaten Serang membentuk tim percepatan program makan bergizi gratis atau MBG.
Pembentukan tersebut bagian dari upaya tindak lanjut dari pemerintah pusat untuk percepatan pelaksanaan program mbg di tingkat daerah. Hal tersebut disampaikan Pj Sekda Ida Nuraida usai rapat bersama OPD.
Menurutnya pembentukan tim ini didasarkan pada arahan pemerintah pusat, agar pemerintah daerah turut aktif dalam mempercepat pelaksanaan program MBG. Pihaknya mengaku daerah sudah bekerja namun untuk kelembagaannya baru dibahas.
“Kita sebenarnya sudah bekerja cuma untuk kelembagaannya baru hari ini kita bahas dan se-Indonesia rata-rata belum juga. Di Kabupaten Serang sudah ada MBG di masyarakat,” ujarnya kepada Kabar Banten.
MBG di Kabupaten Serang mengalami penambahan sasaran penerima, sehingga untuk mengakomodir hal tersebut Pemkab Serang membentuk tim percepatan yang melibatkan beberapa OPD terkait.
Tim percepatan akan berperan akan berperan sebagai tim pokja yang akan membuat perencanaan, penganggaran termasuk menyiapkan data sasaran untuk diinput melalui web SIPD.
“Kemudian nanti penatalaksanaannya seperti rekrutmen yang masak, ahli gizinya kan harus bersertifikasi, dapur nya harus memenuhi syarat kesehatan, dan lainnya. Terus nanti ada evaluasi pelaporan,” katanya.
Diketahui, sebelumnya yang akan diberikan program MBG ini hanya anak sekolah. Namun kini ada penambahan sasaran penerima termasuk ibu hamil, ibu menyusui dan orang yang kurang gizi, baik itu anak anak maupun remaja.
“Untuk dapurnya saya sudah pernah menghitung, dengan jumlah murid se-Kabupaten Serang kita perlu 78 dapur. Tapi tadi dari yang terdata sekarang sudah ada 25 dapur. Tapi yang mulai berjalan baru 11. Ada di Padarincang, Tunjung teja, Pabuaran, Ciruas,” tuturnya.
“Jadi ada pelebaran sasaran, kalau tadinya sasaran hanya untuk murid, sekarang dengan keluarga nya surat dari Menteri Dalam Negeri ini merambah ke stunting, kurang gizi, kemudian Ibu hamil, Ibu menyusui,” jelasnya.
Untuk program MBG untuk anak sekolah sudah beroperasi. Sementara untuk stunting, ibu hamil dan menyusui diharapkan bisa terlaksana di tahun 2026.
Editor : Erina Faiha Qothrunnada