Bantentv.com – Meninggalnya salah satu orang terkaya di Indonesia sekaligus pemilik merek cat Nippon Paint, Goh Cheng Liang, pada Selasa, 12 Agustus 2025 kemarin, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkannya, termasuk rekan dunia usaha dan kerabatnya.
Ia meninggalkan tiga orang anak, delapan cucu, dan satu cicit. Goh sendiri meninggal dunia di usia 98 tahun.
Kiprahnya di dunia usaha tak perlu diragukan lagi. Kepiawaiannya dalam berbisnis, menurun pada pada salah satu anak Goh, yakni Hup Jin, yang saat ini diketahui menjabat Presiden Direktur Nippon Paint Holdings.
Perjalanan Karier Goh Cheng Liang
Berdasarkan informasi dari The Business Times, Goh lahir di Singapura pada 1928. Saat kecil, ia tinggal di rumah kontrakan di River Valley Road bersama orang tua dan tiga saudaranya.
Ia pun pernah tinggal di Malaysia bersama kakak iparnya saat Perang Dunia II. Kala itu, Goh ikut berjualan jaring ikan. Kemudian pada 1943 ia pun kembali ke Singapura.
Goh pun memulai karier di dunia cat pada 1949. Kala itu, ia membeli cat bekas tentara Inggris serta memadukan pelarut dan pigmen untuk membuat cat sendiri.
Hingga pada tahun 1955, bisnis Pigeon Brand pun lahir, ia kemudian membangun toko cat pertama di Singapura.
Melalui bisnisnya itu, Goh kemudian menjalin kerja sama dengan Nippon Paint, yakni produsen cat terbesar keempat dunia. Perusahaan Goh pun menjadi distributor utama Nippon Paint di Singapura pada 1962.
Setelah berpuluh tahun bergelut dan menjalin kerjasama dengan Nippon Paint, akhirnya di tahun 2020, Goh menguasai 60 persen saham Nippon Paint. Ia pun secara resmi menjadi pemilik merek cat asal Jepang itu setelah kesepakatan bernilai 1,29 triliun yen.
Karier yang bagus membawanya pada puncak kekayaan. Beberapa perusahaan pun dibangunnya, hingga Forbes menempatkan bos Wuthelam Group itu sebagai salah satu orang terkaya di Singapura selama bertahun-tahun. Tak tanggung-tanggung, nilai kekayaan Goh mencapai US$12,7 miliar pada 2024.
Tak hanya cat, bisnis Goh juga merambah ke sektor kesehatan dan pusat perbelanjaan. Meskipun pada akhirnya, Goh kemudian menjual kepemilikannya di Mount Elizabeth Hospital dan Liang Court.
Juragan cat asal Singapura itu pun juga terkenal dengan kegiatan filantropis. Ia kemudian mendirikan Goh Foundation pada 1995 dan berfokus pada bidang kesehatan khususnya kanker, di Kanker Nasional Singapura (NCCS).
Selain kesehatan, Goh Foundation juga mendanai pembangunan jalan, sanitasi, sekolah, dan pasokan air bersih di Desa Dawu, China. Desa di Chaozhou tersebut diketahui merupakan tempat tinggal leluhur Goh.
Harta Kekayaan Fantastis
Dari bisnis raksasa yang ia jalani selama berpuluh-puluh tahun itu, Goh pun meninggalkan warisan harta yang cukup fantastis. Menurut The Straits Times, total kekayaan bersih yang Goh peroleh ditaksir mencapai US$ 13 miliar atau setara dengan Rp 221,78 triliun.
Meskipun meninggalkan warisan finansial yang fantastis, ia meninggalkan sebuah cetak biru tentang bagaimana visi, kegigihan, dan kejelian bisa mengubah nasib seseorang secara dramatis.
Editor: Qonitah M A