Kamis, Agustus 21, 2025
BerandaReligiPuasa Tasu’a dan Asyura 2025, Ini Jadwal dan Keutamaannya

Puasa Tasu’a dan Asyura 2025, Ini Jadwal dan Keutamaannya

Bantentv.com – Bulan Muharam menjadi salah satu momentum istimewa dalam kalender Islam. Di antara hari-hari yang dianjurkan untuk diisi dengan ibadah adalah tanggal 9 dan 10 Muharam, yang dikenal sebagai puasa Tasu’a dan Asyura.

Tahun ini, berdasarkan kalender hijriyah versi pemerintah, puasa Tasu’a dilaksanakan pada Sabtu, 5 Juli 2025, dan puasa Asyura jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025.

Puasa ini termasuk sunnah yang sangat dianjurkan, atau sunnah muakkad, karena langsung dicontohkan dan ditekankan oleh Rasulullah SAW.

Keistimewaan puasa Asyura bahkan disebutkan dalam hadits riwayat Muslim, bahwa puasa tersebut dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya.

Berawal dari Tradisi Nabi Musa AS

Asal mula puasa Asyura merujuk pada kisah Nabi Musa AS yang diselamatkan oleh Allah dari kejaran Fir’aun. Kaum Yahudi di masa itu berpuasa sebagai bentuk syukur.

Ketika Rasulullah SAW mengetahui hal tersebut, beliau pun ikut berpuasa dan bersabda, “Aku lebih berhak atas Musa daripada mereka.” Beliau kemudian menganjurkan umat Islam untuk menjalankan puasa pada hari ke-10 Muharam tersebut.

Namun, untuk membedakan dengan kaum Yahudi yang hanya berpuasa di tanggal 10, Nabi Muhammad SAW kemudian menyarankan agar umat Islam juga berpuasa sehari sebelumnya, yaitu 9 Muharam.

Maka lahirlah anjuran untuk puasa Tasu’a, sebagai bentuk penyempurna dan penegasan identitas umat Islam.

Keutamaannya Bukan Sekadar Pahala

Selain penghapusan dosa selama setahun, puasa Tasu’a dan Asyura juga diyakini dapat mendatangkan keberkahan di awal tahun hijriah, memperkuat ketakwaan, serta mempertebal rasa syukur. Tidak sedikit ulama yang menyebut, siapa yang memulai tahun dengan ibadah, maka ia sedang menanam benih kebaikan untuk dua belas bulan ke depan.

Pada hari Asyura, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan lainnya, seperti bersedekah, menyambung silaturahmi, memberi makan keluarga, bahkan menyenangkan anak-anak. Semua ini merupakan bentuk dari perluasan makna ibadah: tidak hanya ritual, tetapi juga sosial.

Perbedaan Penetapan, Tetap Satu Tujuan

Seperti tahun-tahun sebelumnya, terdapat sedikit perbedaan waktu pelaksanaan antara organisasi-organisasi Islam di Indonesia.

Pemerintah dan Nahdlatul Ulama menetapkan puasa Tasu’a dan Asyura jatuh pada 5 dan 6 Juli 2025, sementara Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab hakiki menetapkan sehari lebih awal, yaitu pada 4 dan 5 Juli 2025.

Baca juga: Jadwal Puasa Sunah di Bulan Muharam 2025, Beserta Niat dan Keutamaannya

Meskipun berbeda dalam hitungan, esensi ibadah tetap sama: menjalankan sunnah Nabi dengan niat tulus karena Allah SWT.

Menjalani puasa di bulan Muharam, khususnya Tasu’a dan Asyura, bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga.

Lebih dari itu, ia adalah ruang untuk menyucikan hati, memperkuat hubungan dengan Tuhan, serta meneladani sejarah para nabi dan rasul. Momentum ini bisa menjadi awal yang kuat untuk memulai tahun hijriah dengan lebih baik.

Niat Puasa Tasu’a dan Asyura
Puasa Tasu’a:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya : “Saya berniat puasa Tasua sunnah karena Allah Ta’ala.”

Puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya berniat puasa Asyura sunnah karena Allah Ta’ala.”

Artikel ini ditulis oleh Ikrima/Magang, peserta program magang di Bantentv.com. Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.

TERKAIT
- Advertisment -