Serang, Bantentv.com – Satu rumah milik warga di Desa Koper, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, berada dalam kondisi mengkhawatirkan. Terletak hanya sekitar 15 meter dari bibir Sungai Cidurian, hunian tersebut kini terancam longsor akibat tanah di sekitarnya terkikis arus sungai yang deras, terlebih saat debit air meningkat.
Rumah itu dihuni oleh Fitri dan keluarganya. Ia menuturkan bahwa bagian dapur dan kamar dari rumahnya telah hilang terbawa longsor sejak dua tahun silam.
Fenomena tersebut disebabkan oleh luapan sungai yang tidak tertahan, karena di sepanjang bantaran tidak tersedia tanggul maupun penguat tanah. Padahal, rumah tersebut merupakan satu-satunya tempat berlindung bagi dirinya dan keluarganya.
“Saat banjir besar, langsung longsor. Kamar dan dapur sudah hanyut. Harapannya saya mendapat bantuan dari pemerintah, karena ini satu satunya tempat tinggal saya,” ujar Fitri.
Baca juga: Berapa Ukuran Koper yang Boleh Masuk ke dalam Kabin Kereta? Berikut Aturannya
Kini, ancaman longsor semakin nyata. Fondasi rumah bagian belakang telah menggantung di tepi sungai, memperlihatkan potensi bahaya jika sewaktu-waktu hujan deras kembali mengguyur kawasan tersebut.

Setiap kali hujan turun, Fitri dan keluarganya dicekam rasa cemas akan datangnya banjir yang bisa saja membawa sisa rumah mereka hanyut sepenuhnya.
Meski demikian, mereka tetap memilih bertahan. Bukan karena tidak ingin pindah, namun keterbatasan ekonomi membuat mereka tidak memiliki pilihan lain. Dalam kondisi serba sulit ini, Fitri berharap adanya intervensi dari pemerintah daerah.
Ia memohon agar pemerintah tidak hanya memberi perhatian pasca-longsong terjadi, namun juga bertindak preventif dengan membangun tanggul permanen berbahan beton di sisi Sungai Cidurian agar kejadian serupa tidak terus berulang dan mengancam keselamatan warga.
Siti Anisatusshalihah