Minggu, September 7, 2025
BerandaBeritaMenhub Sebut TBB Konsep 'One Way' untuk Penyeberangan

Menhub Sebut TBB Konsep ‘One Way’ untuk Penyeberangan

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi sebut Tiba Bongkar Berangkat (TBB) harus jadi perhatian. Sebab, skema tersebut dapat mencegah penumpukan arus balik dari Sumatera-Jawa yang tengah berlangsung.

“TBB adalah konsep one way untuk penyeberangan. Perhatian kita adalah bagaimana arus balik ini bisa kita fasilitasi atau akomodasi secara cepat sehingga tidak terjadi penumpukan,” ujar Menhub Dudy, melalui keterangan tertulisnya, di laman kemenhub, Senin, 7 April 2025.

Disampaikan Dudy, TBB harus jadi perhatian karena kita belum selesai mengantar pemudik sampai penyeberangan. Jadi kita harus menyelesaikan dengan baik.

Adapun penerapannya, kapal yang tiba di Pelabuhan Merak hanya perlu melakukan bongkar muatan, kemudian langsung kembali ke Pelabuhan Bakauheni untuk memuat kendaraan dan penumpang.

Skema tersebut telah diterapkan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta PT. ASDP, yang memungkinkan percepatan rotasi kapal dan muat kendaraan.

Dalam kesempatan itu, Menhub mengapresiasi stakeholder yang telah mengelola arus mudik. Ia juga berpesan agar pelaksanaan arus balik dari Pelabuhan Bakauheni sama baiknya dengan pelaksanaan arus mudik dari Pelabuhan Merak.

“Saya harap pengelolaan Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak akan jadi lebih baik karena kita sudah melihat pengalaman Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni. Sejauh ini saya lihat sudah cukup baik, kita harus terus perbaiki ke depannya,” pesannya.

Antrean di Pelabuhan Bakauheni Mengular hingga 3 KM

Seperti diketahui, malam puncak arus balik Sabtu, 5 April 2025, Pelabuhan Bakauheni mengalami lonjakan luar biasa, dengan ribuan kendaraan pemudik yang memadati kantong parkir dermaga.

Kepadatan lalu lintas diperkirakan mencapai 3 kilometer, memicu antrian panjang sejak sore hingga malam hari.

Sejak pukul 17.00 WIB, arus kendaraan pemudik mulai mengular. Bahkan, kemacetan tidak hanya terjadi di sekitar Pelabuhan Bakauheni, namun juga menjalar hingga jalur tol yang mengarah ke pelabuhan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo, menjelaskan bahwa penerapan Delay System sudah diterapkan.

“Delay system diterapkan di beberapa ruas jalan, khususnya di daerah yang rawan kemacetan. Kami sediakan buffer zone di lima titik penting, yaitu di KM 87B, KM 57B, KM 49B, KM 33B, dan KM 20B,” jelasnya, Sabtu.

TERKAIT
- Advertisment -