Bantentv.com – Bagi umat Islam, gerhana bulan bukan sekadar fenomena alam biasa. Peristiwa ini menjadi momen spiritual untuk merenungkan kebesaran Allah sekaligus mendekatkan diri melalui ibadah khusus yang dikenal dengan salat Khusuf.
Fenomena Gerhana Bulan Total pada tahun ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
Karena itu, umat Muslim disunnahkan melaksanakan salat Khusuf atau khusuful qamar sebagai wujud ketaatan dan rasa syukur.
Tata Cara Salat Gerhana Bulan (Khusuf)
Mengutip portal resmi Kementerian Agama (Kemenag), berikut tata cara melaksanakan salat Khusuf tingkat pertengahan:
- Niat shalat gerhana dibarengi takbiratul ihram.
Lafal niat:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Saya niat salat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.” - Membaca doa iftitah.
- Membaca ta’awudz dan Al-Fatihah.
- Membaca surat Al-Qur’an secara jahr (lantang).
- Rukuk pertama (dengan lama).
- Bangkit dari rukuk (i‘tidal).
- Membaca Al-Fatihah kembali.
- Membaca surat lebih pendek dari bacaan sebelumnya.
- Rukuk kedua (lebih singkat dari rukuk pertama).
- Bangkit dari rukuk (i‘tidal).
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
Kemudian dilanjutkan dengan rakaat kedua dengan tata cara yang sama. Hanya saja, bacaan surat pada rakaat kedua lebih pendek dari rakaat pertama. Salat Khusuf ditutup dengan tasyahud akhir dan salam.
Baca Juga: Blood Moon 7–8 September 2025: Jadwal, Fakta, dan Cara Menyaksikannya
Perbedaan Salat Khusuf dengan Salat Sunnah Lain
Secara umum, tata cara salat Khusuf sama dengan salat sunnah lainnya. Perbedaannya terletak pada jumlah rukuk dalam setiap rakaat, yaitu dua kali rukuk sebelum sujud.
Salat Khusuf menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperbanyak doa, istighfar, dan zikir, sembari menyaksikan kebesaran Allah melalui fenomena langit yang langka ini.