Bahasa Indonesia di Era Digital: Tantangan dan Peluang
Perkembangan teknologi yang pesat seringkali membanjiri kita dengan istilah asing: scroll, feed, cloud, influencer. Bagaimana KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merespons gelombang ini? Meskipun belum semua istilah digital terdaftar secara resmi, prinsip pembentukan kata dalam bahasa Indonesia (afiksasi, pemajemukan, penyerapan) memberikan kita kekuatan untuk menciptakan padanan yang autentik!
Prinsip Dasar Mencipta Istilah Digital ala KBBI
- Afiksasi Produktif
Tambahkan awalan/akhiran pada kata dasar:
Daring (KBBI) → Pendaringan (proses integrasi ke dalam jaringan), Kedaringan (keterhubungan digital). - Pemajemukan Deskriptif
Gabungkan dua kata menjadi konsep baru:
Layar-kaca (monitor), Ruang daring (ruang online), Paut-hidup (realtime).
Pemberian Makna Baru
Ambil kata eksisting, sesuaikan dengan konteks digital:
Tetapan (KBBI = ketetapan) → padanan untuk settings.
Neologisme Akar Lokal
Ciptakan istilah dari akar bahasa Indonesia:
Kilat data (internet super cepat), Tenggar (sinyal kuat).
Baca Juga: Resmi Masuk KBBI, “Palum” Jadi Lawan Kata “Haus” dalam Bahasa Indonesia
Inovasi Kosakata Digital: 10 Padanan Kreatif Berbasis KBBI
Berikut usulan istilah yang selaras dengan semangat KBBI:
Konsep Digital | Padanan Indonesia | Contoh Kalimat |
Scroll (feed/laman) | Lintas-hadap | Ia melintas-hadap laman media sosial sepanjang pagi. |
Cloud storage | Awan data (KBBI) | Backup dokumenmu di awan data agar lebih aman! |
Influencer | Duta maya | Sebagai duta maya, ia rajin mempromosikan produk lokal. |
Realtime | Paut-hidup | Siaran paut-hidup pertandingan bola ditonton jutaan orang. |
Cable clutter | Ular-tali | Rapikan ular-tali di belakang komputermu! |
Notification | Sapa maya | Setiap sapa maya dari aplikasi langsung ia baca. |
Digital footprint | Jejak digital | Hati-hati dengan jejak digital yang kau tinggalkan. |
Incognito mode | Mode tanpa jejak | Gunakan mode tanpa jejak saat browsing sensitif. |
Signal booster | Penenggar | Pasang penenggar agar Wi-Fi di kamarmu stabil. |
Homepage | Laman muka | Desain laman muka websitemu harus menarik perhatian. |
Mengapa Penting Mencipta Istilah Indonesia?
Menjaga Identitas Bahasa: Menghindari ketergantungan berlebihan pada bahasa asing.
Memperkaya Khazanah Lokal: Kata seperti “swafoto” (selfie) dan “gawai” (gadget) membuktikan bahwa padanan lokal dapat meraih popularitas!
Memudahkan Pemahaman: Istilah deskriptif (“awan data”, “jejak digital”) lebih intuitif bagi masyarakat umum.
Fakta KBBI: Kata “daring” (dalam jaringan) dan “luring” (luar jaringan) adalah contoh sukses istilah digital yang kini resmi di KBBI!
Baca Juga: Mengenal Istilah BNIB, BNWB, BNWT dan BNOB dalam E-Commerce
Bagaimana Istilah Baru Bisa Masuk KBBI?
Proses pembakuan istilah melibatkan:
Pemantauan oleh Pusat Bahasa: Tim ahli meneliti kata yang sering digunakan masyarakat.
Uji Kelayakan: Kesesuaian kaidah bahasa, kepraktisan, dan keberterimaan publik.
Pengusulan Resmi: Istilah diusulkan ke sidang tim pakar sebelum ditetapkan.
Penyebarluasan: Sosialisasi melalui media, sekolah, dan KBBI Daring (kbbi.kemdikbud.go.id).
Anda Juga Bisa Berkontribusi!
Gunakan Padanan Lokalsecara konsisten (“unduh”vs download, “unggah”vs upload).
Usulkan Istilah Baru ke Pusat Pembinaan Bahasa Kemdikbud.
Kreasikan Kata dengan prinsip KBBI: Apa padanan Indonesia untuk “spam“atau “algorithm“?
Tantangan Kreatif: Ciptakan padanan untuk “dark mode“!
Ide: Mode redup, Tampira gelap, atau Wayang senja?
Penutup: Bahasa yang Hidup adalah Bahasa yang Berkembang
Dunia digital bukanlah sebuah ancaman, melainkan kesempatan emas untuk memperkaya bahasa Indonesia. Dengan berpedoman pada KBBI dan semangat inovasi, kita dapat menciptakan istilah yang tidak hanya fungsional, tetapi juga bernuansa lokal. Mari jadikan bahasa kita tuan rumah di negeri sendiri!
Cek KBBI Daring: Verifikasi istilah atau usulkan kata baru di kbbi.kemdikbud.go.id