Bantentv.com – Insiden memilukan terjadi di depan Stasiun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu, 26 Juli 2025. Seorang ibu yang menggendong bayinya diturunkan secara paksa dari taksi online oleh sekelompok ojek pangkalan (Opang), meski hujan deras tengah mengguyur kawasan tersebut.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Sang ibu memesan layanan transportasi online demi kenyamanan bayinya di tengah cuaca ekstrem.
Namun setibanya di area stasiun, mobil yang ditumpangi dipaksa berhenti oleh sejumlah Opang yang biasa mangkal di lokasi tersebut.
Mereka berdalih bahwa kawasan depan stasiun adalah “wilayah eksklusif Opang” dan taksi online dilarang masuk.
Padahal situasi menunjukkan jelas bahwa penumpang adalah seorang ibu dan bayi yang membutuhkan perlindungan dari hujan lebat.
Aksi itu direkam oleh salah satu warga dan kemudian diunggah ke media sosial. Video tersebut langsung viral dan memancing reaksi keras dari warganet.
Banyak yang menyayangkan sikap arogan dan tidak berperikemanusiaan dari para pelaku.
“Minimal jadi manusia ada hati nurani dan akal pikiran,” tulis akun @bam****an.
Sementara akun @okprama menambahkan, “Rezeki sudah Allah atur jalannya. Kalau usahanya seperti ini, rezeki bukan datang malah menjauh!”
Warganet menilai, dalam situasi darurat, rasa kemanusiaan seharusnya dikedepankan. Tindakan seperti ini dinilai mencoreng citra transportasi publik dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan di kawasan stasiun.
Polisi Turun Tangan
Kabar ini juga sampai ke pihak kepolisian. Melalui akun resminya, @polrestatangerang, aparat menyampaikan terima kasih atas laporan masyarakat dan menyatakan bahwa tim dari Satreskrim Polresta Tangerang serta Polsek Cisoka akan menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Hallo Sobat Polri, terima kasih atas laporannya. Jajaran Satreskrim Polresta Tangerang dan Polsek Cisoka akan menindaklanjuti informasi tersebut yang terjadi di Stasiun Tigaraksa. Apabila ada informasi lain, bisa segera melaporkan melalui Hotline Hallo Kapolresta Tangerang di nomor 081112301110,” tulis akun tersebut.
Semoga insiden seperti ini tidak terulang, dan pihak berwenang dapat memberikan pembinaan serta edukasi kepada para pelaku ojek pangkalan mengenai pentingnya etika dan empati dalam pelayanan publik.