Bantentv.com – Salju yang menyelimuti kawasan wisata Gunung Bromo menarik wisatawan. Kejadian ini terjadi bersamaan dengan libur akhir pekan dan libur sekolah, yang semakin meningkatkan jumlah pengunjung.
Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), mengkonfirmasi bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah wisatawan.
“Selama akhir pekan lalu, ada 5.201 wisatawan yang berkunjung. Pada hari Sabtu, terdapat 2.148 wisatawan domestik dan 87 wisatawan mancanegara. Sementara pada hari Minggu, jumlah pengunjung mencapai 3.053, melebihi kuota maksimal harian yaitu 2.752,” ungkap Septi dikutip sindonews, pada Selasa 16 Juli 2024.
Kemunculan salju ini sering terjadi saat penurunan suhu ekstrem di kawasan Gunung Bromo. Ini berdampak munculnya frost atau embun upas yang sering terjadi
“Penurunan suhu ekstrem di kawasan Gunung Bromo dapat menyebabkan munculnya fenomena embun es, atau masyarakat lokal sering menyebutnya dengan embun upas di sejumlah titik,” katanya.
Ada beberapa titik seperti di Lautan Pasir dan Savana Bromo embun upas atau frost muncul. Ini membuat kawasan Wisata Gunung Bromo seolah diselimuti salju.
“Kemunculan embun upas yang membeku menyerupai salju membuat kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya tampak semakin eksotis. Pemandangan kawasan Lautan Pasir Gunung Bromo tampak memutih dan lebih menarik,” sambungya.
Adanya angin muson timur yang berhembus dari Benua Australia membuat suhu udara di Gunung Bromo cukup dingin. Bahkan di beberapa waktu suhu udara di Gunung Bromo mencapai 5 derajat. Ini yang disebut membuat embun upas atau frost yang menyerupai salju muncul.
Wisata Gunung Bromo merupakan satu kawasan di dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di bawah pengelolaan Balai Besar TNBTS.
Lokasi wisata ini memiliki empat pintu masuk yakni pintu masuk di Coban Trisula, Kabupaten Malang, kedua di Tosari, Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Kemudian ketiga pada Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, dan melalui Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. (azzah/red)