Bantentv.com – Indonesia memperingati Hari Museum Nasional setiap tanggal 12 Oktober sebagai pengingat pentingnya museum dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya, sejarah, serta peradaban bangsa.
Penetapan tanggal ini didasarkan pada hasil Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) I yang digelar di Yogyakarta pada 12–14 Oktober 1962.
Di Provinsi Banten, terdapat sejumlah museum yang tidak hanya menyimpan koleksi benda bersejarah, tetapi juga menjadi saksi perjalanan panjang peradaban dan kebudayaan masyarakatnya.
Berikut tujuh museum di Banten yang wajib diketahui:
Museum Negeri Banten

Terletak di kompleks Masjid Agung Banten, Museum Negeri Banten menjadi pusat pelestarian sejarah dan budaya daerah.
Koleksinya mencakup peninggalan masa prasejarah hingga zaman kolonial, termasuk artefak Kesultanan Banten, naskah kuno, senjata tradisional, serta alat musik khas seperti dogdog dan angklung buhun.
Museum ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Banten dan menjadi destinasi edukatif utama bagi pelajar maupun wisatawan yang ingin memahami sejarah Banten secara menyeluruh.
Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama

Berlokasi di kawasan Taman Wisata Budaya dan Sejarah Banten Lama, museum ini menjadi pusat dokumentasi peninggalan arkeologis masa Kerajaan Islam di Banten.
Koleksi utamanya meliputi keramik Tionghoa, arca, gerabah, hingga meriam legendaris Ki Amuk.
Letaknya yang berdekatan dengan Masjid Agung Banten dan Keraton Surosowan menjadikannya destinasi ideal bagi pecinta wisata sejarah dan religi.
Museum Multatuli

Berada di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Museum Multatuli didirikan untuk mengenang Eduard Douwes Dekker atau Multatuli, penulis novel terkenal Max Havelaar.
Museum ini menampilkan dokumentasi sejarah kolonial, perjuangan rakyat Lebak, serta koleksi literatur yang menggambarkan semangat kemanusiaan dan perlawanan terhadap penindasan.
Bangunan ini menjadi simbol perjuangan rakyat kecil dalam memperjuangkan keadilan sosial.
Museum Benteng Heritage
Museum peranakan Tionghoa pertama di Indonesia ini terletak di kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang.
Berdiri di bangunan berusia lebih dari 300 tahun, museum ini menampilkan artefak budaya, foto lama, pakaian tradisional, serta benda ritual masyarakat Tionghoa Benteng.
Keunikan museum ini terletak pada perpaduan arsitektur kolonial dengan nuansa budaya Tionghoa yang kental, menjadikannya ikon wisata budaya Tangerang.
Baca Juga: Setelah Setahun Tutup, Museum Nasional Indonesia Kembali Dibuka Mulai 15 Oktober 2024
Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia
Museum ini berlokasi di Jl. Raya Serang–Pandeglang KM 5, Karundang, Serang. Koleksinya mendokumentasikan perjalanan Fauna Putra Prayoga, anggota Pramuka yang bersepeda mengelilingi dunia pada tahun 1985–1990.
Pengunjung dapat melihat sepeda asli, peta rute perjalanan, mata uang asing, hingga dokumen perjalanan. Museum ini mengajarkan nilai semangat, disiplin, dan cinta tanah air kepada generasi muda.
Museum Tari dan Musik Nusantara
Berlokasi di kawasan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, museum ini menjadi wadah pelestarian seni pertunjukan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Koleksinya mencakup kostum tari, alat musik tradisional seperti gamelan, kolintang, dan sasando, serta dokumentasi video pertunjukan dari berbagai etnis Nusantara.
Selain sebagai tempat pameran, museum ini juga aktif mengadakan pelatihan tari dan musik tradisional bagi pelajar serta komunitas seni, guna menjaga keberlanjutan seni pertunjukan Indonesia.
Museum Pustaka Peranakan Tionghoa
Terletak di BSD City, Kota Tangerang Selatan, museum ini berfokus pada pelestarian literatur, dokumen, dan artefak budaya Tionghoa peranakan di Indonesia.
Koleksinya meliputi buku langka, arsip surat kabar, foto sejarah, hingga benda rumah tangga tradisional yang mencerminkan kehidupan masyarakat peranakan.
Selain menjadi pusat penelitian budaya, museum ini rutin menggelar pameran tematik untuk memperkenalkan kontribusi masyarakat Tionghoa terhadap perkembangan Indonesia modern.
Peringatan Hari Museum Nasional menjadi momen penting untuk mengingat kembali nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa.
Melalui tujuh museum di Banten ini, kita dapat melihat betapa kayanya warisan budaya Nusantara yang patut dijaga, dipelajari, dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Artikel ini ditulis oleh [ Bintang Sandi Putri], peserta program magang di Bantentv.com. Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.