Bantentv.com – Jika kita berkunjung ke Banten, selain terkenal dengan Suku Baduy dan deburan ombak Pantai Carita, ada satu kuliner khas yang memikat rasa sekaligus menyimpan cerita: Sambal Buroq. Nama yang mungkin terdengar sederhana, tetapi ternyata memiliki sejarah panjang dalam tradisi masyarakat Banten, terutama dalam perayaan Maulid Nabi dan hajatan adat.
Sambal buroq hadir bukan hanya sebagai lauk, tetapi sebagai simbol kebersamaan dan keberkahan. Di setiap perayaan besar, warga saling berbagi makanan dalam nasi tumpeng atau berkat, dan sambal buroq selalu ikut hadir sebagai pelengkap yang tidak tergantikan.
Asal Muasal Sambal Buroq
Sambal ini terbuat dari kulit melinjo bagian yang sering dianggap sisa, namun oleh masyarakat Banten dimanfaatkan menjadi hidangan spesial. Filosofinya sederhana namun penuh makna.
Baca Juga: Fakta Menarik Tentang Sambal
Pada masa lalu, masyarakat hidup dari kebun-kebun melinjo. Kulitnya yang melimpah kemudian diolah dengan bumbu sederhana untuk menemani lauk sehari-hari. Dari dapur perkampungan, sambal buroq menjelma menjadi ikon kuliner Banten yang diwariskan turun-temurun.
Kulit melinjo yang digunakan biasanya yang masih muda, sehingga ketika dimasak teksturnya menjadi lembut dan sedikit renyah unik dan bikin nagih.
Resep Sambal Buroq Khas Banten
Bahan:
200 gr kulit melinjo muda, rebus dan tiriskan
7 buah cabai merah keriting
5 buah cabai rawit (sesuaikan selera pedas)
6 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 ruas lengkuas, dimemarkan
1 lembar daun salam
Garam, gula, dan terasi secukupnya
Minyak untuk menumis
Cara Membuat:
1. Rebus kulit melinjo hingga empuk, lalu tiriskan.
2. Haluskan bawang, cabai, dan terasi sesuai selera—bisa kasar agar lebih bertekstur.
3. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
4. Masukkan daun salam dan lengkuas.
5. Tambahkan kulit melinjo, aduk hingga bumbu meresap sempurna.
6. Koreksi rasa dengan gula dan garam.
7. Masak hingga sambal bertekstur sedikit kering dan warnanya pekat menggoda.
Sajikan hangat bersama nasi putih, ikan asin, dan lalapan. Dijamin… pedasnya bikin ketagihan.
Editor : Erina Faiha