Lebak, Bantentv.com – Berdiri sejak puluhan tahun lalu, produk olahan emping khas Lebak yang berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak. Mampu meningkatkan perekonomian warga, penjualan hingga ke mancanegara.
Hampir setiap hari para ibu-ibu di Desa ini sibukan dengan pekerjaan dalam memproduksi olahan emping.
Dalam proses pembuatan emping, bahan baku biji melinjo pertama-tama di sangrai di atas tungku menggunakan pasir hingga matang, kemudian di kupas lagi kulit luarnya lalu melinjo yang masih hangat di tumbuk menggunakan palu hingga benar-benar tipis.
Untuk memproduksi emping, pemilik usaha emping di bantu istri dan 13 orang pekerja. ia mampu menghasilkan puluhan kilogram emping dalam satu minggu dan omsetnyapun mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah dalam sebulan.
Salah satu pemilik usaha emping Hadnawi menyiapkan, produksi emping, bermula sebagai sopir angkot. Namun, berjalannya waktu, akhir dapat meningkatkan perekonomian di kampungnya.
Untuk penjualan yang dilakukan berawal dari mulut ke mulut serta berkat kesabaran serta perjuangannya tersebut, kini mampu mendatangkan para pelanggan dari berbagai daerah seperti Jakarta, Tanggerang dan Bandung. Tak hanya itu pesanan juga datang dari mancanegara seperti Malaysia hingga Singapura.
“Tadinya saya supir angkot, saya kalo ketemu sama orang yang kenal atau gak kenal saya tawarin, saya bilang saya punya pengrajin emping, trus lama-lama orang pada tau dan dateng sendiri ke sini buat pesen emping gitu,” kata Hadnawi pemilik usaha emping.
Kampung yang terkenal sebagai sentral pembuatan emping ini, tak heran jika sebagian warganya berprofesi sebagai pengrajin emping melinjo. Hampir setiap hari warga di desa ini mampu menghasilkan puluhan kilo gram emping walaupun pembuatannya masih dilakukan menggunakan alat tradisional. (nano/red)