Kamis, November 20, 2025
BerandaHiburanFilmBanjir Kritik! Ini Fakta Menarik Film Animasi Merah Putih: One for All

Banjir Kritik! Ini Fakta Menarik Film Animasi Merah Putih: One for All

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Film Merah Putih: One for All hadir sebagai salah satu karya animasi lokal yang langsung menjadi perbincangan publik. Mengusung semangat kebangsaan dan persatuan, film ini diharapkan memotivasi generasi muda.

Meski mengusung tema yang positif, trailer Merah Putih: One for All justru banjir kritik di media sosial. Komentar negatif jauh lebih banyak dibanding apresiasi.

Dirilis menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia, film ini diposisikan sebagai tontonan spesial di bulan kemerdekaan. Berikut adalah fakta-fakta yang perlu diketahui mengenai film animasi ini.

Mengusung Tema Kebangsaan dan Persatuan
Cerita berpusat pada delapan anak dari beragam daerah dan etnis di Indonesia. Mereka membentuk “Tim Merah Putih” dengan misi heroik.

Misi tersebut adalah menyelamatkan bendera pusaka merah putih yang hilang secara misterius, tepat tiga hari sebelum upacara kemerdekaan dimulai.

Karakter yang dihadirkan mencerminkan keberagaman, mulai dari Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, hingga etnis Tionghoa.

Anggaran Produksi Fantastis
Publik terkejut saat mendengar biaya produksi disebut mencapai Rp6,7 miliar oleh produser eksekutif Sonny Pudjisasono.

Informasi ini awalnya muncul dari unggahan Instagram @movreview yang menautkan postingan milik kreator @totosoegriwo, salah satu kreator film ini.

Menariknya, keterangan di kanal YouTube Historika Film, pengunggah utama trailer resmi, justru menyebut total biaya produksi berada di kisaran Rp7–8 miliar.

Kontroversi Kualitas Animasi
Banyak komentar menyebutkan animasi film ini masih kaku dan di bawah standar industri, bahkan dianggap tak sebanding dengan anggaran yang dihabiskan.

Sejak trailer dirilis, kritik mengenai kualitas animasi membanjiri media sosial, menunjukkan besarnya ekspektasi publik terhadap karya lokal.

Warganet yang sebelumnya menikmati animasi berkualitas seperti Jumbo dan beberapa judul lain, berharap standar serupa hadir di Merah Putih: One for All. Namun, cuplikan yang ditampilkan terasa belum mampu memenuhi harapan tersebut.

Film Merah Putih: One for All (Instagram/ @merahputihoneforall)

Proses Produksi Singkat
Proses produksi dimulai sekitar Juni 2025 dan rampung hanya dalam dua bulan, terbilang singkat untuk ukuran proyek animasi.

Diketahui, film ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 14 Agustus 2025, bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia

Debut Animasi Layar Lebar Perfiki Kreasindo
Film ini merupakan debut layar lebar animasi dari Perfiki Kreasindo, bagian dari Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.

Duduk di kursi sutradara yang juga merangkap penulis skenario adalah Endiarto dan Bintang Takari, bekerja sama dengan produser Toto Soegriwo.

Respons Kreator terhadap Kritik
Toto Soegriwo, sang produser film merespons komentar warganet dengan nada santai melalui Instagram pribadinya.

Ia menulis, “Senyuman aja. Komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?”.

Meski membawa pesan persatuan dan kebanggaan nasional, Merah Putih: One for All tetap tak lepas dari sorotan tajam publik.

Banyak yang mempertanyakan apakah anggaran miliaran rupiah benar-benar terwujud dalam kualitas animasi yang disajikan.

Terlebih, kritik yang muncul pun lebih dominan dibandingkan apresiasi, menandakan ekspektasi tinggi terhadap karya animasi lokal belum terjawab sepenuhnya.

Di samping itu, perilisan film ini pada 14 Agustus 2025 dianggap sebagai langkah penting bagi perfilman nasional. Banyak warganet yang tetap menantikan penayangannya di bioskop untuk kemudian memberikan ulasan secara objektif.

Editor: Siti Anisatusshalihah

TERKAIT
- Advertisment -