Senin, Juli 14, 2025
BerandaGaya HidupSelebJejak Musikal Yunita Ababiel: Dari Trauma hingga Sang Matahari

Jejak Musikal Yunita Ababiel: Dari Trauma hingga Sang Matahari

Bantentv.com – Musik bukan hanya karya, tetapi juga cermin perjalanan hidup. Hal ini tercermin jelas dalam jejak musikal Yunita Ababiel, penyanyi legendaris Indonesia yang baru saja berpulang pada Minggu dini hari, 13 Juli 2025, pukul 01.00 WIB, di kediamannya di Depok, Jawa Barat. Ia menghembuskan napas terakhir dalam usia 60 tahun.

Bernama asli Yuyun Sri Wahyuni, Yunita menapaki dunia hiburan sejak masih remaja. Ia pertama kali muncul ke publik lewat lagu Maafkan Sayang pada 1979 dengan nama Sriwahyuni.

Dari situ, perjalanan musikalnya terus berkembang, menyeberangi genre dan zaman dari pop klasik hingga dangdut dan qasidah.

Meskipun kariernya dimulai di jalur musik pop, Yunita mencapai puncak popularitas justru saat beralih ke musik dangdut.

Album keduanya berjudul Trauma (1999) menjadi titik balik penting. Lagu utama dalam album tersebut bukan hanya sukses besar secara komersial, tapi juga membawa namanya meroket di panggung musik nasional.

Sebelum era Trauma, Yunita telah lebih dulu merilis lagu dangdut bertajuk Pertengkaran (1997) dan Sabar (1997) saat masih menggunakan nama Yunita Irani.

Namun, justru melalui Trauma, Yunita benar-benar menancapkan kukunya sebagai penyanyi dangdut papan atas.

Tak berhenti di situ, ia terus merilis lagu-lagu bertema cinta dan perasaan wanita, seperti Perasaan Wanita/Pengakuan (2001), Terguncang (2002), dan Gundah (2018).

Seiring waktu dan perubahan dalam kehidupan pribadinya, Yunita memutuskan berhijab dan mulai menekuni musik religi.

Ia merilis beberapa lagu qasidah dan religi seperti Maha Cinta (2018), Shalawat Allahul Kahfi (2021), hingga karya terakhirnya, Sang Matahari (2023), sebuah lagu wasidah penuh makna yang seakan menjadi penutup perjalanan panjangnya di dunia musik.

Penghargaan dan Pengakuan

Kontribusinya tak luput dari apresiasi. Pada Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) 2015, Yunita masuk dalam nominasi Artis Solo Wanita Dangdut Terbaik.

Kemudian pada 2021, ia bersama sang suami, Alik Ababiel, menerima penghargaan khusus dari Liga Dangdut Indonesia atas dedikasi mereka terhadap perkembangan musik dangdut Tanah Air.

Kepergian Yunita Ababiel menjadi kehilangan besar bagi industri musik Indonesia. Namun, jejak karya dan suara emasnya akan terus hidup dalam memori para penggemarnya.

Editor: AF Setiawan

TERKAIT