Bantentv.Com – Jersey baru Timnas Indonesia telah menjadi sorotan publik setelah ‘bocor’ dan tersebar luas di media sosial hingga memancing perhatian para pecinta Skuad Garuda.
Perusahaan Erigo, melalui produk Erspo, menjadi pemasok aparel terbaru Timnas Indonesia, menggantikan Mills. Bocoran yang beredar menunjukkan adanya perubahan signifikan, terutama pada desain jersey tandang yang berwarna putih dengan sedikit corak di bagian dada dan list merah di bagian kerah dan lengan. Sebagian netizen bahkan membandingkannya dengan kostum Tottenham Hotspur.
Namun, reaksi dari masyarakat tidak selalu positif. Banyak yang mengkritik desain baru tersebut, menyebutnya terlalu polos atau kurang menarik. Netizen bahkan membandingkan dengan desain sebelumnya yang dianggap lebih baik, seperti produk dari Nike, Adidas, Puma, hingga Mills.
“Nonton pake jersey mills maaf ga punya duit buat beli barang kw,” tulis akun @asef_novrianto.
“Terlalu polos ga sii,” sahut akun @rafiiansyhh20af.
“Kalau beneran ini jersey sumpah ini sangat kurang enak dipandang enggak niat bikin design,” tambah akun @arumi.galby
Jersey latihan Timnas Indonesia yang dirilis sebelumnya oleh Erspo pada 11 Maret 2024 juga mendapat banyak kritikan. Desain yang dianggap kurang menarik dan tidak sebanding dengan edisi-edisi sebelumnya, serta pemilihan model yang dinilai tidak tepat menjadi sorotan utama.
“Sorry, but big no! Corakk dan modelnya kayak jersey 95 ribuan. Minimal lihat jersey sebelumnya lah,” tulis netizen dengan akun @patrikadrianus.
“Logo garudaya jangan asal tempel dong, coba dikonsepin agak bagus dan enak diliat. Ini timnas lawan negara-negara luar bukan buat tanding antar kampung. Kalian brand baru gak ada salahnya dengar masukan suporter. Saya pribadi akan beli produknya jadi tolong dengerin masukan penggemar lanjutkan,” tulis akun @21burhan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa pengadaan jersey baru Timnas Indonesia tidak melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan tidak menggunakan anggaran negara. Keputusan terkait produk resmi Timnas Indonesia sepenuhnya diambil oleh PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dengan melibatkan sponsor.
“Kalau jersey, itu sendiri. PSSI mengadakan seleksi dan itu jatuhnya setahu saya sponsorship. Justru seperti produk-produk sebelumnya, itu produknya mensponsori timnas untuk kebutuhan jersey-nya. Jadi itu tidak menggunakan budget negara dan itu tidak melibatkan Kemenpora juga,” ujar Dito.
“Ya intinya ini bagus sebenarnya untuk mendorong sport industry ya. Saya juga harap nanti di cabang olahraga lain banyak brand lokal yang mau membuat jersey buat para pemain dan timnas,” katanya.
Namun, kritik yang terus mengalir dari masyarakat menjadi catatan penting bagi pihak yang memproduksi jersey baru Timnas Indonesia. Menurut Dito, kenyamanan atlet dalam mengenakan jersey harus menjadi prioritas utama, baik saat latihan maupun pertandingan resmi.
“Setahu saya yang Coach Shin Tae-yong sampaikan itu waktu latihan, jersey latihan. Kalau jersey yang buat timnas itu beda lagi,” kata Dito.
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menanggapi kritik dengan menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Erspo bertujuan untuk mendorong produk lokal agar bisa bersaing di tingkat internasional.
“Era demokrasi biasa, ada yang suka dan tidak suka. Nanti lama-lama suka,” kata Erick Thohir.
“Saya rasa kami mencoba menggabungkan bagaimana tadi brand lokal bisa juga didorong mendunia,” ujar eks pemilik Inter Milan ini.
Meskipun demikian, tidak semua reaksi negatif. Beberapa pemain Timnas Indonesia justru menyukai desain baru tersebut. Yakob Sayuri, Yance Sayuri, Justin Hubner, dan Rafael Struick memberikan tanggapan positif terhadap jersey terbaru Timnas Indonesia.
Dengan bocoran dan reaksi netizen yang terus berkembang, jersey baru Timnas Indonesia tetap menjadi topik hangat dalam percakapan publik. Meskipun mendapat kritik, keputusan terkait desain dan pemilihan produsen merupakan langkah yang harus dipertimbangkan secara matang demi memastikan kualitas dan keselamatan atlet.(adel/red)