Bantentv.com – Hoarding disorder adalah salah satu jenis gangguan mental yang sering kali tidak disadari oleh penderitanya maupun orang dilingkungan sang penderita. Gangguan ini ditandai dengan kesulitan yang sangat luar biasa untuk membuang barang-barang bekas, terlepas dari nilai sebenarnya barang tersebut.
Penderita Hoarding disorder cenderung memiliki keinginan untuk mengumpulkan berbagai macam barang, mulai dari benda yang masih memiliki nilai guna, hingga barang barang yang tak layak pakai.
Kecemasan ini disebabkan oleh berbagai alasan, seperti rasa takut kehilangan informasi penting, keterikatan secara emosional terhadap benda tersebut, hingga keyakinan bahwa barang tersebut akan berguna di masa depan. Akibatnya, rumah atau ruangan dari penderita hoarding disorder bisa menjadi penuh sesak dan tak layak huni lagi, yang bisa saja berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental sang penderita.
Faktor utama yang berkontribusi atas terjadinya hal ini adalah masalah psikologis yang mendasarinya, seperti kecemasan, trauma masa lalu atau depresi. Pengalaman masa lalu seperti kehilangan orang terkasih atau mengalami bencana alam, dapat memicu seseorang untuk mulai menimbun barang sebagai cara untuk mengatasi perasaan kehilangan atau ketidakamanan. Selain itu, faktor genetik juga memerankan peran penting dalam perkembangan gangguan ini.
Dampak dari hoarding disorder tidak hanya dirasakan oleh penderita, tetapi juga oleh orang-orang di sekitar mereka. Keluarga dan teman sering kali merasa frustrasi dan tidak berdaya dalam menghadapi kebiasaan menimbun barang tersebut.
Dilansir dari Liputan6, penanganan hoarding disorder memerlukan pendekatan yang komprehensif dan sensitif. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/CBT) adalah salah satu metode yang terbukti efektif dalam membantu penderita mengatasi gangguan ini.
Terapi ini membantu penderita untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir serta perilaku yang tidak sehat terkait dengan penimbunan barang. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting dalam proses penyembuhan.
Dengan penanganan yang tepat, penderita dapat belajar mengendalikan kebiasaan menimbun mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Penting bagi masyarakat untuk lebih memahami gangguan ini dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi mereka yang mengalaminya.
Dengan begitu, penderita hoarding disorder tidak akan merasa sendirian dalam perjuangan mereka dan dapat menemukan jalan menuju pemulihan. (azzah/red)