Senin, September 8, 2025
BerandaGaya HidupGeorge Quek dan Strategi BreadTalk Menjadi Ikon Kuliner Asia

George Quek dan Strategi BreadTalk Menjadi Ikon Kuliner Asia

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Setelah sukses di Taiwan, George Quek kembali ke Singapura pada 1993. Bersama mitra bisnisnya, ia mendirikan Food Junction, sebuah jaringan foodcourt yang berkembang hingga 14 cabang. Namun, Quek memilih keluar dari jabatan Direktur Pengelola dan membuka lembaran baru.

Lahirnya BreadTalk

Kembali ke kampung halamannya di Singapura pada 1993, tidak membuat Quek berhenti membangun bisnis kulinernya.

Justru Quek bersama mitra dari Taiwan memulai perusahaan rintisan jejaring foodcourt yang disebut Food Junction.

Selama 8 tahun berjalan, Food Junction memiliki 14 foodcourt di seluruh Singapura. Namun, Quek memutuskan mengundurkan diri dari posisi Direktur Pengelola Food Junction.

Ia memilih membuka lembaran baru dengan membangun toko roti bernama BreadTalk.

Ide membuat BreadTalk itu lahir setelah Quek mengamati roti-roti berkualitas tinggi di Jepang dan Taiwan.

Ia pun melihat peluang dalam menjual roti yang masih hangat dengan visual kreatif dan menarik. Dari situlah, toko roti ini berkembang pesat, dengan konsep dapurnya yang dibuat terbuka sehingga pelanggan bisa melihat proses pembuatan roti.

Tak disangka, ide bisnis roti yang masih hangat dan tanpa bahan pengawet itu laku keras. Hingga BreadTalk lewat entitas induk usahanya BreadTalk Group Limited melantai di Bursa Singapura pada 4 Juni 2003.

Perluasan Bisnis

Tidak hanya roti, BreadTalk Group melakukan diversifikasi dengan meluncurkan merek lain, seperti Toast Box, Food Republic, dan Din Tai Fung.

Kini, BreadTalk telah hadir di berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan ribuan pelanggan setia.

Perjalanan George Quek membuktikan bahwa kegigihan, inovasi, dan keberanian mengambil risiko bisa mengubah usaha kecil menjadi raksasa global.

Editor: AF Setiawan

TERKAIT
- Advertisment -