Minggu, Juni 1, 2025
BerandaFeaturedUlasanMengenal Perbedaan Asam Folat dan Asam Sulfat yang Sempat Viral 

Mengenal Perbedaan Asam Folat dan Asam Sulfat yang Sempat Viral 

Bantentv.com – Beberapa hari lalu sempat viral di media sosial lantaran Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, yang salah sebut kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil, ia menyebut Asam Folat menjadi Asam Sulfat.

Potongan peryantaan Gibran itu sempat ramai beredar di media sosial X pada Senin, 4 Desember 2023. Kejadian itu rupayanya saat Gibran dan Prabowo Subianto menghadiri acara Diskusi Ekonomi Kreatif di Senopati, Jakarta Selatan, Minggu, 3 Desember 2024.

“Lalu ketika hamil harus dicek, misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi nggak,”ucap Gibran dalam video yang beredar.

Dari pernyataan tersebut sontak para netizen langsung mengomentarinya, warganet menyebut asam sulfat dinilai bisa membahayakan tubuh, terlebih ibu hamil.

Akibat hal tersebut, Gibran meminta maaf lantaran salah menyebut asam folat mejadi asam sulfat sebagai salah satu nutrisi penting yang diperlukan oleh ibu hamil.

“Apa sih kemarin saya nyebutnya? Asam sulfat ya? Ya mohon maaf,mohon dikoreksi ya,” ujarnya yang dikutip dari Kompas.com, Senin, 11 Desember 2023.

“Harusnya asam folat, Sorry, sorry ya, maaf mohon dikoreksi,”,tambahnya.

Dilansir dari Kompas.com,dikutip dari pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC AS), asam sulfat (H2SO4) merupakan zat korosif yang berbahaya dan dapat merusak kulit, mata, gigi, serta paru-paru.

Saat seseorang terpapar asam sulfat yang parah, hal tersebut dapat menyebabkan kematian.

Selain itu, tingkat paparan tergantung pada dosis, durasi, dan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Asam sulfat digunakan di banyak industri, termasuk digunakan untuk memproduksi bahan kimia lainnya, bahan peledak dan lem, untuk memurnikan minyak bumi, dan memperbaiki logam.

Diketahui, asam sulfat dengan asam folat sangat berbeda. Asam folat merupakan salah satu jenis vitamin B kompleks yang baik bagi tubuh. Bagi ibu hamil, asam folat adalah nutrisi penting selain zat besi, kalsium, dan mineral.

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan agar ibu hamil mendapat asupan asam folat sebanyak 600-800 mcg per hari.

Terkait manfaatnya, asam folat dapat membantu proses pembentukan sel arah merah, meningkatkan daya tahan tumbuh, proses tumbuh kembang janin, dan mencegah keguguran.

“Asam folat (dan vitamin B-12) untuk melindungi janin dari neural tube defects atau defects selubung saraf,” ujar dokter spesialis kandungan, Bima Suryantara dikutip dari Kompas.com, Senin 11 Desember 2023.

“Itu (neural tube defects) contohnya seperti bayi-bayi dengan kelainan tempurung kepala, tulang belakangnya ada yang menonjol atau tidak tertutup,” imbuhnya.

Tak hanya itu, saat kombinasikan dengan vitamin B-12 dan kolin, asam folat dapat membantu menurunkan risiko komplikasi pada janin seperti:

  • Gangguan pembuluh darah di ari-ari bayi atau plasenta
  • Kelahiran prematur Bayi berat badan lahir rendah (BBLR)
  • Bayi kecil.

(erina/red)

TERKAIT