Minggu, Agustus 17, 2025
BerandaFeaturedUlasanHari Pramuka Nasional, Ini Sejarah Lengkapnya!

Hari Pramuka Nasional, Ini Sejarah Lengkapnya!

Bantentv.com – Peringatan Hari Pramuka Nasional ke-64 jatuh pada hari ini kamis, 14 Agustus 2025.

Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana di mana gerakan ini telah menjadi salah satu ekstrakulikuler yang wajib ditempuh para pelajar sejak di bangku Sekolah Dasar.

Lantas, Dari Mana Asal-usul Gerakan Ini?

Pramuka menjadi satu-satunya gerakan kepanduan yang berkembang di Indonesia hingga kini.

Berdasarkan situs web Pramuka, gerakan pendidikan kepanduan ini telah ada sejak zaman Hindia Belanda tepatnya di tahun 1912 terdapat sekelompok pandu memulai latihan di Batavia (kini Jakarta).

Baca Juga: 281 Pramuka Garuda Dikukuhkan Bupati Serang

Kemudian, Gerakan ini menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).

Setelah berdiri selama dua tahun, cabang tersebut akhirnya resmi berdiri sendiri dan namanya diubah menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau diartikan dengan Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Sebelumnya, sebagian besar anggota NIPV merupakan keturunan Belanda, tetapi pada 1916 muncul suatu organisasi kepanduan yang seluruh anggotanya merupakan pandu-pandu pribumi.

Kepanduan itu dinamakan dengan Javaansche Padvinders Organisatie yang dibentuk oleh Mangkunegara VII yang juga merupakan seorang pemimpin Keraton Solo.

Mulai dari situlah, berbagai organisasi kepanduan berbasis agama dan kesukuan bermunculan.

Kegiatan kepanduan yang berkembang dengan baik, menarik perhatian Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell dan istrinya Lady Baden-Powell bersama anak-anaknya mengunjungi organisasi kepanduan di berbagai daerah seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya pada 1934.

Pada Jambore Sedunia 1937 di Belanda, kontingen Pandu Hindia Belanda mengikuti rangkaian kegiatan besar ini.

Mulai dari pandu keturunan Belanda, pribumi khususnya dari Batavia dan Bandung, serta pandu Mangkunegaran dari Ambon, dan beberapa Pandu keturunan Arab dan Tionghoa.

Pada akhir Desember 1945 berlangsung Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Surakarta yang akhirnya menghasilkan Pandu Rakyat Indonesia sebagai organisasi kepramukaan satu-satunya di Indonesia.

Namun, Belanda kembali melakukan agresi militer pada 1948 yang akhirnya melarang Pandu Rakyat berdiri di setiap daerah yang telah dikuasai Belanda.

Persatuan berbagai Organisasi

Saat dalam masa perkembangan, kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo).

Karena jumlah perkumpulan kepramukaan Indonesia tidak sebanding dengan jumlaj anggota perkumpulan sehingga keberadaan Perkindo melemah.

Akhirnya, Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Pandu Agung menetapkan peleburan berbagai organisasi kepanduan dalam satu wadah.

Hal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno saat mengunjungi Perkemahan Besar Persatuan Kepanduan Putri Indonesia di Desa Semanggi, awal Oktober 1959.

Terbentuknya Gerakan Pramuka

Peleburan berbagai organisasi menjadi satu ini akhirnya dinamakan dengan Pramuka.

Pada momen ini, Presiden Soekarno juga menetapkan panitia dari Gerakan ini yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prijono, Azis Shales, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono.

Gerakan ini resmi diperkenalkan secara umum pada 14 Agustus 1961 saat upacara di Istana Negara.

Panji Gerakan Pramuka diserahkan dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang akhirnya menjadi ketua pertama kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang dijuluki sebagai Bapak Pramuka.

Artikel ini ditulis oleh Alifia Najwa Aponde, peserta program magang di Bantentv.com.
Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.

Editor: Lilik HN

TERKAIT
- Advertisment -