Bantentv.com – Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) kerap dianggap sepele.
Padahal, jika tak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius yang mengancam keselamatan penderitanya.
Gejala awal GERD seperti nyeri dada, mual, sensasi panas di ulu hati (heartburn), sesak napas, hingga sulit menelan sering kali disalahartikan sebagai gangguan ringan.
Namun dalam jangka panjang, GERD yang tidak terkendali dapat menyebabkan luka di lambung, perdarahan, bahkan kerusakan pada esofagus yang berisiko berkembang menjadi kondisi prakanker.
Komplikasi Berbahaya: GERD Bisa Picu Barrett’s Esophagus
GERD kronis tanpa penanganan medis berpotensi memicu komplikasi serius bernama Barrett’s esophagus, yakni perubahan pada sel-sel lapisan esofagus yang meningkatkan risiko kanker esofagus.
Baca Juga: Bahaya Tersembunyi Mukbang: Sering GERD dan Lambung Jadi ‘Ngaret’
Melansir Healthline, sekitar 10-15% penderita GERD dapat mengalami Barrett’s esophagus, meski sering kali tidak menunjukkan gejala khusus sehingga sulit terdeteksi sejak awal.
Karena tidak bergejala, banyak penderita tak menyadari bahwa esofagus mereka sudah mengalami perubahan.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, risiko berkembangnya kanker meningkat signifikan.
Oleh karena itu, deteksi dini menjadi langkah krusial, terutama bagi penderita GERD yang mengalami keluhan berulang dalam jangka waktu lama.
Pemantauan berkala melalui prosedur seperti endoskopi, bersama dengan pengobatan serta penyesuaian gaya hidup, merupakan langkah krusial untuk mencegah kondisi ini memburuk.
Konsultasi dengan dokter spesialis pencernaan sangat dianjurkan bagi mereka yang mengalami gejala GERD lebih dari dua minggu secara terus-menerus.
Langkah Sederhana Cegah Kambuhnya GERD
Mencegah kekambuhan GERD dapat dimulai dari kebiasaan harian. Para ahli kesehatan merekomendasikan langkah sederhana berikut ini:
- Makan teratur: Jangan telat makan atau membiarkan perut kosong dalam waktu lama.
- Pilih makanan dengan bijak: Hindari makanan pedas, asam, berlemak, serta minuman berkafein dan beralkohol yang bisa memicu naiknya asam lambung.
- Kelola stres: Kondisi emosional seperti stres dan cemas dapat meningkatkan produksi asam lambung. Relaksasi, meditasi, dan olahraga ringan bisa membantu.
- Atur pola tidur: Beri jeda minimal 2-3 jam sebelum tidur setelah makan untuk mencegah refluks.
- Konsultasi medis: Jika gejala asam lambung tak kunjung membaik dalam dua minggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis pencernaan untuk mendapatkan penanganan yang tepat
Cegah Sebelum Terlambat
Mengabaikan gejala GERD bisa berdampak jangka panjang. Laporan dari American College of Gastroenterology mencatat bahwa GERD kronis dapat meningkatkan risiko komplikasi serius jika tidak ditangani secara tepat.
Menjaga pola makan, menerapkan gaya hidup sehat, serta tanggap terhadap sinyal tubuh merupakan langkah awal dalam mencegah kondisi ini berkembang menjadi lebih parah.
Jangan tunggu hingga gejala semakin parah perlindungan kesehatan pencernaan dimulai dari kebiasaan kecil yang konsisten.
Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.