Senin, Oktober 13, 2025
BerandaJenis-jenis Gangguan Mental dan Penyebabnya yang Perlu Diketahui

Jenis-jenis Gangguan Mental dan Penyebabnya yang Perlu Diketahui

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Masalah gangguan mental tak bisa dianggap sebagai permasalahan sepele, meskipun tidak menyebabkan kematian secara langsung, gangguan mental tetap berdampak buruk bagi kesehatan bahkan dapat mengakibatkan penderitaan berkepanjangan, baik pada penderitanya, keluarga maupun orang sekitar.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Gangguan mental atau mental health disorders adalah suatu penyakit mental illness yang dapat menyebabkan perubahan pada emosi, pola piker, dan perilaku penderitanya.

Seseorang yang menderita gangguan mental, biasanya terdapat perubahan diaktivitas sehari-hari dan gaya hidup normal penderitanya.

Berikut ini jenis-jenis gangguan mental yang umum terjadi di sekitar :

  1. Depresi

Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang menyebabkan seseorang merasa sedih berkepanjangan, dan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan. Kondisi ini bisa berlangsung lama, mulai dari berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.

Baca juga : Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Bagi Kehidupan Seseorang

Adapun gejala-gejala depresi antara lain, sedih dan murung, kehilangan semangat dan energi, hilang nafsu makan, sulit tidur atau tidur berlebihan, merasa pesimis dan tidak berguna, sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan, gelisah dan tidak tenang, merasa bersalah dan putus asa, gangguan fisik seperti nyeri punggung dan sakit kepala, dan memiliki pikiran menyakiti diri sendiri dan berpikir bunuh diri.

Penyebab depresi berawal dari banyak faktor, antara lain, pernah mengalami peristiwa traumatis, riwayat gangguan kesehatan mental dan keluarga, penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang atau konsumsi obat berlebihan, menderita penyakit krinis yang sulit disembuhkan, dan memiliki kepribadian yang lemah dan tidak mandiri.

  1. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan atau anxiety disorders ketika penderitanya merespon situasi atau hal-hal yang dialaminya dengan perasaan takut, cemas, dan khawatir yang berlebihan, bahkan tanpa alasan yang jelas.

Gangguan kecemasan ini bisa berlangsung cukup lama, sehingga berdampak pada kemampuan untuk beraktivitas sehari-hari dan kualitas hidup penderitanya.

Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang banyak terjadi antara lain, gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan kecemasan sosial (GAK), fobia, panic disorder, gejala psikologis, dan gejala fisik.

Penyebabnya bisa bermacam-macam seperti,  Ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak yang dikenal sebagai neurotransmitter, serta hormon seperti serotonin, dopamin, atau norepinephrine, Kelainan pada otak, dimana terjadi peningkatan aktivitas amygdala, yaitu bagian otak yang berperan dalam mengelola rasa takut dan cemas, Faktor genetika yang membuat risiko seseorang terserang gangguan kecemasan lebih tinggi, dan Stres atau trauma yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengubah neurotransmitter yang mengendalikan suasana hati Anda, sehingga dapat memicu timbulnya gangguan kecemasan.

  1. Bipolar

Secara umum, gejala bipolar dapat dibagi ke dalam 2 fase, yaitu fase mania dan fase depresi.

Fase Mania merupakan ciri utama gangguan bipolar I, dimana penderitanya akan mengalami suasana hati yang sangat bersemangat dan senang, tapi juga sensitif dan mudah tersinggung.

Sedangkan Fase Depresi adalah seseorang yang mengalami gejala ini biasanya mudah lelah, merasa hampa dan sangat sedih, kehilangan nafsu makan dan tidak berminat melakukan aktivitas sehari-harai serta merasa tidak berharga dan putus asa.

Walaupun gangguan bipolar merupakan penyakit seumur hidup yang tidak bisa sembuh seutuhnya, terapi dan pengobatan yang tepat bisa membantu mengatasi gejala-gejalanya.

  1. Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan psikosis yang dapat mengacaukan pikiran, ingatan dan perilaku, sehingga penderita sulit membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri. Orang yang menderita skizofrenia akan mengalami gejala-gejala seperti, delusi, halusinasi, ketidakmampuan berbicara secara koheren, kehilangan motivasi, curiga berlebihan dan paranoid, kumal dan kotor.

  1. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stress pasca trauma ini merupakan gangguan mental yang dipicu oleh pengalaman atau penderita pernah menyaksikan peristiwa yang mengerikan bahkan mengancam jiwa sehingga menimbulkan trauma.

Gejala-gejala PTSD biasanya dirasakan oleh penderita dalam jangka waktu pendek yaitu satu bulan setelah peristiwa mengerikan yang mereka lihat. Namun bahkan penderita ini bisa sampai lebih dari satu bulan hingga seumur hidup, yaitu complex PTSD (CPTSD).

Beberapa gejala yang umumnya dirasakan oleh penderita PTSD seperti, Ingatan terhadap peristiwa masa lalu yang muncul berulang-ulang dan menimbulkan rasa takut dan cemas, sehingga mengganggu penderitanya, Sulit tidur dan sering bermimpi buruk, Kecenderungan untuk menghindari tempat, aktivitas, dan hal-hal yang berhubungan dengan peristiwa traumatis tersebut, dan Perubahan perilaku dan emosi, seperti mudah stres, marah, takut, dan susah berkonsentrasi.

Jika kamu merasakan gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter atau psikiater. Biasanya dokter akan menyarankan para penderita untuk menjalani psikoterapi dan pengobatan yang dibutuhkan untuk mengalami gejala-gejala mental helth yang dialami.

Erina Faiha Qothrunnada

TERKAIT
- Advertisment -