Bantentv.com – Setelah sempat menembus level psikologis 8.300 pada sesi pertama perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah. danIHSG ditutup melemah 33,17 poin atau 0,40% ke level 8.241,91 pada akhir perdagangan Selasa, 4 November 2025.
Sebanyak 207 saham menguat, 439 saham melemah, dan 165 stagnan. Aktivitas perdagangan bursa tergolong ramai dengan nilai transaksi mencapai Rp 19,16 triliun,. Transaksi ini melibatkan 28,08 miliar saham dari 2,34 juta kali transaksi.
Dari seluruh sektor, hanya sektor perindustrian yang berhasil bertahan di zona hijau dengan penguatan 3,62%.
Sementara sektor lain, seperti properti, barang baku, dan utilitas, mengalami tekanan paling dalam.
Adapun sektor energi, teknologi, dan kesehatan masih mampu mencatatkan penguatan terbatas.
Pelemahan IHSG kali ini diduga kuat akibat aksi ambil untung (profit taking) oleh investor. Ini terjadi setelah indeks mencetak all time high (ATH) pada perdagangan sebelumnya.
Saham berkapitalisasi besar menjadi pemberat utama pergerakan indeks hari ini. BBRI turun 1,73% ke Rp 3.970 per saham dan menyumbang pelemahan 11,60 poin indeks.
Saham Barito Pacific (BRPT) ikut anjlok 4,63% ke Rp 3.500 dengan kontribusi pelemahan 10,61 poin indeks.
Sedangkan saham milik konglomerat Surabaya, Jaya Sukses Makmur Sentosa (RISE), kembali terkena auto rejection bawah (ARB) dengan penurunan signifikan. dan kontribusi pelemahan 5,74 poin indeks. Saham ini berkontribusi pelemahan 5,74 poin indeks.
Selain itu, saham Bumi Resources Mineral (BRMS), Chandra Asri Pacific (TPIA), dan Amman Mineral Internasional (AMMN) juga tercatat menekan kinerja IHSG.
Di sisi lain, Telkom Indonesia (TLKM) menjadi penahan utama agar IHSG tidak melemah lebih dalam.
Saham emiten telekomunikasi yang dikendalikan Danantara ini naik 4,48% ke Rp3.500 per saham, berkontribusi positif 17,18 poin indeks.