Bantentv.com – Setelah sempat menguat di awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendadak anjlok pada awal sesi II, Selasa (14/10/2025). IHSG turun 1,3% atau 106,56 poin ke level 8.120,64 pada pukul 13.42 WIB.
Sebanyak 186 saham menguat, 552 melemah, dan 218 stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp17,88 triliun.
Volume perdagangan tercatat 28,09 miliar saham dalam 1,97 juta kali transaksi.
Pada sesi I, IHSG sempat bergerak di kisaran 8.154,8–8.284,91, bahkan sempat menguat 0,36% ke level 8.257,09 pada awal perdagangan.
Namun, tekanan besar muncul dari sejumlah saham emiten besar milik konglomerat Prajogo Pangestu.
Mengutip data Refinitiv, Barito Pacific (BRPT) menjadi penyumbang terbesar penurunan dengan koreksi 6,18%, menyeret IHSG sebesar -16,17 poin.
Baca Juga: IHSG Memerah Usai Reshuffle, Pasar Tetap Yakin pada Purbaya
Disusul Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) yang menekan indeks -9,06 poin. Barito Renewables Energy (BREN) dengan kontribusi -8,54 poin. Selain itu, Chandra Asri Pacific (TPIA) yang menambah beban -5,64 poin terhadap penurunan indeks.
Secara global, pasar keuangan Indonesia maupun dunia membuka pekan ini dalam suasana waspada. Hal ini menyusul pernyataan terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kembali memicu ketegangan dengan China.
Satu pernyataan Trump kembali memicu volatilitas tinggi di pasar saham global. Seperti pekan lalu ketika Wall Street kehilangan nilai kapitalisasi lebih dari Rp33.000 triliun hanya dalam 24 jam.
Namun, tensi mereda setelah Trump menyatakan hubungan AS–China akan tetap “baik-baik saja”.
Baca Juga: IHSG Masih Berpeluang Alami Penguatan, Beberapa Saham Dijagokan
Berdasarkan hasil wawancara CNBC di Air Force One, Minggu, 13 Oktober 2025, Trump mengatakan, “Hubungan AS dan China akan baik-baik saja.” Hal ini meski sebelumnya ia sempat mengancam memberlakukan tarif tambahan hingga 100% terhadap produk asal China mulai 1 November mendatang.
Trump bahkan memuji Presiden Xi Jinping sebagai “pemimpin yang cerdas dan kuat”, sinyal bahwa Washington masih membuka ruang negosiasi.
Sementara itu, China merespons cepat dengan menyatakan siap mengambil langkah balasan demi melindungi hak dan kepentingan nasionalnya.
Hingga penutupan sesi II, tekanan jual semakin dalam. IHSG tercatat melorot 1,95% atau 160,68 poin ke level 8.066,52, menandai pelemahan harian terdalam sejak awal Oktober 2025.