Rabu, November 19, 2025
BerandaBeritaWaspadai Paham IRET, DP3AKB Kota Serang Gandeng Densus 88

Waspadai Paham IRET, DP3AKB Kota Serang Gandeng Densus 88

Saluran WhatsApp

Serang, Bantentv.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang bersama Densus 88 Antiteror meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme (IRET) di kalangan pelajar tingkat menengah atas.

Langkah ini dilakukan melalui kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak yang berlangsung pada Selasa, 11 November 2025, di Kota Serang.

Kegiatan tersebut melibatkan narasumber dari Densus 88 dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Serang.

Menurut pemaparan tim Densus 88, penyebaran paham IRET berpotensi masuk ke dunia pelajar melalui berbagai sarana. Ini termasuk media sosial, pertemanan, media cetak, pengajian eksklusif, organisasi tertutup, hingga lingkungan pendidikan.

“Orang tua memiliki peran penting dalam melakukan deteksi dini. Pengawasan terhadap aktivitas anak sangat diperlukan agar mereka tidak terpapar paham intoleran,” ujar perwakilan Densus 88 dalam kegiatan tersebut.

Kepala DP3AKB Kota Serang Anthon Gunawan menjelaskan, sosialisasi ini menyasar pelajar SMA dan sederajat. Kelompok usia tersebut dianggap rentan terhadap pengaruh ideologi ekstrem.

“Remaja berada pada fase pencarian jati diri dan cenderung mudah terpengaruh. Karena itu, kami menggandeng Densus 88 untuk memberikan pemahaman langsung mengenai bahaya paham IRET,” kata Anthon.

Ia juga menyinggung kasus ledakan di salah satu SMA di Jakarta, di mana pelakunya merupakan korban bullying.

Fenomena ini, menurut Anthon, menunjukkan bahwa kasus perundungan di sekolah bisa menjadi pintu masuk bagi paham radikal.

“Di Kota Serang, kasus bullying antar pelajar masih cukup banyak. Kondisi ini harus diwaspadai karena bisa menjadi celah bagi kelompok tertentu untuk merekrut anak-anak muda,” ujarnya.

Anthon berharap, para peserta sosialisasi dapat menjadi pelopor di sekolah masing-masing. Dengan demikian, mereka dapat menyebarkan pesan damai dan menolak segala bentuk kekerasan maupun paham radikal.

Editor AF Setiawan
TERKAIT
- Advertisment -