Serang, Bantentv.com – Wakil Bupati Serang Najib Hamas meminta adanya pembatasan jam operasional truk besar dari luar daerah yang melintasi Jalan Bojonegara-Pulo Ampel Kabupaten Serang. Pasalnya, keberadaan truk tersebut dinilai mengganggu aktivitas masyarakat dan memperparah kemacetan di kawasan industri tersebut.
Permintaan tersebut disampaikan, menyusul meningkatnya volume kendaraan tambang setelah kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Beliau menutup aktivitas tambang di kawasan Parung Panjang Bogor.
Imbas dari kebijakan tersebut, membuat banyak pengusaha tambang beralih membeli bahan baku dari kawasan Bojonegara-Puloampel. Akibatnya jumlah kendaraan truk besar yang melintas di jalur tersebut mengganggu dan menimbulkan kemacetan parah.
Menurut Najib, meningkatnya volume kendaraan besar sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Wilayah tersebut adalah jantung ekonomi nasional dan hampir lumpuh dengan banyaknya truk-truk yang melintas di Bojonegara-Puloampel.
Baca Juga: Banjir Pulo Ampel, Drainase dan Sampah Jadi Sorotan
“Itu sangat menganggu, jadi diharapkan mohon izin Pak Gubernur bisa memberikan pertimbangan. Dishub Provinsi diharapkan melakukan pembatasan jam operasi truk-truk yang mengangkut material,” ujar Najib.
Pihaknya juga telah melakukan inspeksi mendadak di jalur tersebut dan menemukan antrian panjang kendaraan tambang yang menghambat arus lalu lintas. Mereka sudah melaporkan hasil temuan itu ke gubernur agar segera diambil langkah penanganan.
“Kita hanya bisa menyampaikan antisipasinya adalah pembatasan jam operasional, supaya masyarakat, pelaku industri itu tidak terganggu aktivitasnya,” kata Najib.
Pihaknya pun meminta dinas terkait di Provinsi Banten untuk segera melakukan kajian. Langkah konkret diperlukan untuk mengatur arus kendaraan tambang di jalur Bojonegara Pulo Ampel tersebut, sehingga tidak menimbulkan kemacetan parah.
Editor : Erina Faiha