Bantentv.com – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani menyebutkan bahwa konsep pajak memiliki nilai yang sama dengan zakat karena tujuannya untuk membantu orang yang membutuhkan.
Hal ini ia sampaikan pada acara Sarahsehan Nasional Ekonomi Syariah yang diunggah pada kanal YouTube Bank Indonesia, pada Rabu, 13 Agustus 2025 lalu.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa setiap pendapatan yang didapatkan seseorang, terdapat hak orang lain didalamnya.
“Pada dasarnya mereka yang mampu harus menggunakan kemampuannya, karena didalam setiap rezeki dan harta yang kamu dapatkan ada hak orang lain,” jelasnya.
“Caranya hak orang lain itu diberikan ada yang melalui zakat, ada yang melalui wakaf, ada yang melalui pajak,” pungkasnya.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya mengatakan hal ini sebagai menteri keuangan bukan sebagai Ustazah.
Dalam pernyataannya, ia turut menjelaskan bahwa manfaat dari pajak yang dibayarkan setiap wajib pajak memberi efek nyata terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Pajak yang telah dibayar ini disalurkan kepada 10 juta keluarga tidak mampu diberikan program keluarga harapan bahkan tambahan sembako untuk 18 juta keluarga, serta memberi modal kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang belum mampu.
Pernyataannya ini menuai kritikan dikalangan masyarakat terutama di media sosial pada platform X.
Sebagian orang menganggap pernyataannya ini tidak berdasarkan disiplin ilmu yang ada.
Beberapa orang juga mengecam pernyataannya karena sistem pajak tidak dapat disamakan dengan zakat karena dua hal yang berbeda.
“Pajak adalah riba, sementara zakat, sedekah adalah perintah Tuhan, Jangan samakan yang halal dan yang Hara*,” berdasarkan akun @b***n1***7***.
“Membayar pajak bukanlah kemuliaan tapi keterpaksaan. Beda sama zakat, infaq, aodaqoh, waqaf nah itu baru kemuliaan karena pada dasarnya keikhlasan, empati, dan tuntutan agama,” menurut akun @s***e***o.
“Zakat Cuma 2,5%, pajak lebih dari 10%, makan restoran, beli barang-barang kena pajak semua, lama-lama nafas sama buang angin bisa jadi objek pajak nih wkwk,” jelas akun @d****g***d***ug.
Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.