Bantentv.com – Setiap daerah di Indonesia memiliki cara tersendiri dalam memperingati maulid nabi muhammad SAW. Di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, masyarakat masih menjaga tradisi turun-temurun yang dikenal dengan sebutan ngatir atau bertukar makanan antar kampung. Tradisi Ngatir bukan sekadar bertukar makanan, melainkan juga menjadi wujud rasa syukur sekaligus sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.
Suasana meriah penuh keakraban tampak di Masjid Jami Al-Muhajirin Kampung Lurah, Desa Sipayung, Cipanas, ratusan warga dari Kampung Sukamaju dan Kampung Babakan datang untuk mengambil hanceungan atau bakul berisi aneka makanan, seperti nasi, ayam panggang, mie, hingga jajanan tradisional.
Warga dari kampung lain, berdatangan ke masjid tersebut untuk membacakan doa dan sholawat. Setelah itu, warga langsung membagikan bakul atau makanan yang sudah disiapkan oleh warga yang berisi panggang ayam, nasi, mie serta makanan ringan lainnya yang kemudian dibagikan ke warga lain.
Tradisi Ngatir bukan sekedar bertukar makanan, melainkan juga menjadi wujud rasa syukur sekaligus sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.
Salah seorang warga Cipanas, Adi mengaku tradisi ini telah melekat sejak kecil. Ngatir adalah sarana memperkuat kerukunan antarwarga.
“Ngatir biasanya digelar setiap bulan Maulid Nabi, di sini ada makanan, ada minuman, macem-macem,” ujar Adi warga setempat.
Ketua DKM Masjid Jami Al-Muhajirin Sahri mengatakan, tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun.
Menurutnya, ngatir biasanya digelar dua kali dalam setahun, yakni setiap 12 Rabiul Awal bertepatan dengan Maulid Nabi dan pada 15 Syaban atau Ruwah. di beberapa kampung, tradisi ini juga dilaksanakan pada bulan Rajab.
“Ngatir ini juga bisa jadi ajang silaturahmi, karena Ngatir di sini kunjungan dari kampung ke kampung gitu,” kata Sahri.
Meski zaman terus berubah, masyarakat cipanas tetap menjaga ngatir sebagai warisan leluhur. Bagi mereka, selama tradisi ini hidup, ajaran kebersamaan, semangat berbagi, dan penghormatan kepada nabi muhammad saw akan terus terjaga lintas generasi.
Editor : Erina Faiha Qothrunnada