Cilegon, Bantentv.com – Ratusan warga dari Kecamatan Bojonegara–Pulo Ampel, Kabupaten Serang, menggelar aksi demonstrasi di pertigaan Simpang Bojonegara. Mereka memblokade jalan menuju Gerbang Tol Cilegon Timur, Senin, 17 November 2025.
Massa memprotes maraknya truk pengangkut tambang galian yang tetap melintas bebas di jalur Bojonegara–Pulo Ampel, meski sudah ada aturan pembatasan.
Aksi yang digerakkan oleh sejumlah aliansi masyarakat ini menyoroti pelanggaran terhadap Surat Keputusan Gubernur Banten. Surat tersebut melarang truk tambang melintas pada pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan kendaraan-kendaraan berat tersebut masih melaju tanpa pengawasan ketat.
Baca Juga: Jam Operasional Truk Belum Efektif, Pemprov Banten Dirikan Posko Monitoring Truk Tambang
Koordinator aksi, Fahmi Adam, menegaskan bahwa demonstrasi ini merupakan bentuk keresahan sekaligus peringatan keras kepada pemerintah dan aparat penegak hukum.
“Kami menolak keras truk tambang yang terus melintas seenaknya. Aturannya jelas, tapi pelaksanaan di lapangan tidak ditegakkan,” ujarnya.
Massa juga mendesak Pemerintah Provinsi Banten mempercepat pembangunan Jalan Nasional Serdang–Bojonegara–Merak sesuai regulasi. Mereka juga meminta memperbaiki infrastruktur yang sudah tidak layak di sepanjang jalur Pulo Ampel dan Bojonegara.
Fahmi menambahkan bahwa aksi serupa akan digelar dengan skala yang lebih besar jika pelanggaran terus dibiarkan.
“Jika tidak ada penindakan nyata, kami akan turun dengan jumlah massa yang lebih banyak,” tegasnya.
Selama aksi berlangsung, massa memblokade jalur utama Bojonegara menuju Gerbang Tol Cilegon Timur.
Blokade ini membuat arus lalu lintas lumpuh total karena jalan tersebut merupakan rute yang kerap dilintasi truk bermuatan tambang.