Bantentv.com – Rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2025 resmi dibuka di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) di Hotel Galaxy pada Jumat, 7 Februari 2025. Rangkaian peringatan HPN 2025 ini diawali dengan digelarnya Seminar Nasional dengan tajuk “Pers Mendorong Terwujudnya Ketahanan Pangan Nusantara”.
Jika dibandingkan dengan tema HPN tahun-tahun sebelumnya, pemilihan tema “Ketahanan Pangan” sebagai fokus utama menunjukkan adanya pergeseran perhatian terhadap isu-isu yang lebih mendasar dan berdampak luas bagi masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, tema HPN cenderung berkaitan dengan peran pers dalam demokrasi atau kebebasan pers.
Seperti tema yang diangkat pada tahun 2023, yakni “Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat” dan pada tahun 2024, yakni “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa”. Namun, kali ini, fokusnya lebih pada isu konkret yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan rakyat.
Pada sambutannya, Hendry Ch Bangun, Ketua Umum Persatuan Wartawan (PWI) Pusat, mengatakan, pada HPN tahun ini, diangkatnya tema “Ketahanan Pangan” karena dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab historis yang diwariskan oleh para pendahulunya, yang merasa perlu jadi cawe-cawe (turut serta) dalam urusan bangsa. Terlebih, ketika Prabowo Subianto mencanangkan berbagai programnya, dan menegaskan pentingnya ketahanan pangan agar Indonesia mampu mandiri dan tidak bergantung pada pihak lain.
Hendry Bangun menjelaskan bahwa program ketahanan pangan pada era Prabowo-Gibran ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penyediaan lahan, benih, pupuk, hingga isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan dan perbaikan sistem.
“Ketahanan pangan tak hanya menyangkut Kementerian Pertanian. Bukan hanya tugas pemerintah pusat. Di sinilah peran pers dibutuhkan, memainkan fungsinya secara aktif,” ungkap Hendry.
Dengan pemberitaan yang objektif dan berimbang, pers dapat membantu meningkatkan dukungan terhadap kebijakan pangan, membangun kesadaran publik, serta menciptakan ruang diskusi yang produktif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat guna memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.
“Ini menunjukkan kesungguhan kami untuk kembali kepada jati diri, kepada sisi merah putih PWI yang dahulu dicanangkan pada 1946. Ayo kita menggalang kekuatan dan kemampuan kita bersama-sama, PWI yang anggotanya mencapai 30.000 dari Sabang sampai Merauke, untuk mendukung program pemerintah, yang ujungnya adalah dapat mewujudkan kedaulatan bangsa dan kesejahteraan masyarakat,” tukas Hendry. (Siti Anisatusshalihah/red)