Serang, Bantentv.com – Sebanyak 27 siswa SMPN 1 Kramatwatu, Kabupaten Serang, mengalami gejala mual, muntah, hingga diare usai menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Selasa, 2 September 2025.
Dari jumlah tersebut, enam siswa harus dilarikan ke klinik untuk mendapatkan perawatan medis, sementara 21 lainnya mengalami gejala ketika sudah berada di rumah.
Kepala SMPN 1 Kramatwatu, Dede Al-Amron, membenarkan adanya kejadian ini.
Ia menjelaskan bahwa sekolah menerima distribusi MBG untuk 891 siswa yang dibagikan pukul 12.00 agar tidak mengganggu jam pelajaran.
Namun, sebelum pembagian dilakukan, pihak sekolah sempat mencium aroma tidak sedap dari salah satu menu.
Pihak sekolah telah mengimbau kepada siswanya, jika mendapati makanan yang tidak layak untuk dimakan, maka harus dikembalikan ke pihak sekolah, dan akan digantinya dengan yang baru.

“Saat dibuka, sebagian siswa mencium bau tak sedap dari makanan. Wali kelas sudah mengingatkan agar makanan tidak dikonsumsi dan dikembalikan. Sebagian besar murid mengembalikan, tapi ada beberapa siswa yang tetap memakan karena lapar,” ujar Dede.
Meski demikian, Dede menambahkan bahwa mayoritas siswa yang sempat terdampak kini sudah kembali bersekolah, hanya dua di antaranya yang masih sakit.
“Saya tidak bisa memastikan apakah keracunan, tapi jelas setelah makan MBG anak-anak mengalami mual dan muntah,” tegasnya.
Pihak sekolah sendiri masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serang terkait penyebab kejadian tersebut.
Sementara itu, beberapa siswa turut memberikan kesaksian.
Hani, salah seorang siswi, mengaku tidak menyantap MBG karena mencium bau basi pada lauk meski nasinya masih aman.
“Kalau nasinya aman, tapi kalau lauknya, udah bau gitu,” ungkap Hani.
Baca Juga: Memasuki Musim Penghujan, Berikut Beberapa Penyakit yang Perlu Diwaspadai
Hal serupa disampaikan Gipta yang menyebut mendapati informasi dari temannya bahwa makanan MBG tersebut berbau tak sedap bahkan terdapat serangga kecil.
“Ada bau seperti makanan yang masih panas dan diungkep, tapi ada juga yang memang bau sendiri dari makanan itu,” ucapnya.
Hingga kini, pihak sekolah terus memantau kondisi para siswa.
Dari laporan terakhir, enam siswa yang sempat dilarikan ke poli klinik sudah membaik, meski kabar beredar menyebutkan ada tambahan 21 siswa lain yang juga mengalami gejala serupa.
Editor: Siti Anisatusshalihah