Serang, Bantentv.com –Â Provinsi Banten saat ini menghadapi tantangan besar terkait pemerataan pembangunan.
Berdasarkan data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), sebanyak 28 desa di wilayah ini masih dikategorikan sebagai tertinggal.
Kabupaten Pandeglang dan Lebak menjadi dua daerah dengan jumlah desa tertinggal terbanyak.
Kondisi ini menjadi sorotan utama bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, yang berupaya keras untuk mencari solusi.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemprov Banten telah menyusun strategi khusus. Asisten Daerah I Setda Provinsi Banten, Komarudin, menjelaskan bahwa fokus utama mereka adalah pada peningkatan akses layanan dasar.
Ini mencakup perbaikan infrastruktur menuju sekolah, layanan kesehatan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Baca Juga: Mendes Dorong Musdesus untuk Dukung Kopdes Merah Putih/a>
Langkah-langkah ini dianggap krusial untuk mengangkat desa-desa tersebut dari status tertinggal.
Komarudin menambahkan bahwa program ini juga sejalan dengan visi Gubernur Banten, Andra Soni, dalam mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Pemprov Banten juga menargetkan bahwa dalam kurun waktu tiga tahun, 28 desa yang saat ini masih tertinggal dapat berubah status menjadi desa mandiri.
Target ambisius ini didukung oleh orkestrasi atau koordinasi dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Banten.
“Hari ini kita buat perencanaan terkait pengentasan desa tertinggal, mudah-mudahan 2 sampai 3 tahun ke depan itu sudah tuntas, selesai,” ujar Komarudin.
Dengan kerja sama dan gotong royong dari berbagai pihak, diharapkan program-program yang dijalankan bisa fokus dan tepat sasaran untuk mendorong kemajuan desa.
Editor: Siti Anisatusshalihah