Bantentv.com – Tagar IndonesiaGelap atau #IndonesiaGelap belakangan ini ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial, menyoroti beragam persoalan sosial dan ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Tagar ini menggunakan simbol Garuda berlatar hitam yang melambangkan kondisi negara yang dianggap semakin memasuki masa kelam. Selain itu, #IndonesiaGelap juga kerap dikaitkan dengan #DaruratPendidikan, karena beberapa kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada dunia pendidikan.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) mengadakan aksi demonstrasi bertajuk #IndonesiaGelap mulai hari ini, Senin, 17 Februari 2025, dan akan berlanjut hingga Selasa-Rabu, 18-19 Februari 2025.
Dalam aksi ini, mereka menuntut pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
Beberapa kampus yang turut berpartisipasi dalam aksi ini antara lain Universitas Indonesia, Universitas Sriwijaya, Universitas Syiah Kuala, Universitas Mulawarman, Universitas Achmad Yani Banjarmasin, Universitas Udayana, Telkom University Surabaya, dan masih banyak lagi.
Tuntutan yang diajukan oleh para mahasiswa memiliki kesamaan, yaitu meminta pemerintah untuk mengevaluasi berbagai kebijakan dan program yang dianggap merugikan rakyat. Melansir dari akun Instagram @bemuiofficial, terdapat lima tuntutan yang diajukan, antara lain:
- Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2025 karena menetapkan pemangkasan anggaran yang tidak berpihak pada rakyat;
- Mencabut pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang guna menjaga independensi akademik;
- Melakukan pencairan tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan secara penuh tanpa hambatan birokrasi dan pemotongan yang merugikan;
- Mengevaluasi total program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mengeluarkannya dari anggaran pendidikan; dan
- Berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah dan tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Siti Anisatusshalihah
Editor: Lilik HN