Bantentv.com – Ketua TP PKK Banten, Tinawati Andra Soni, mengajak kader PKK memperkenalkan pangan lokal bergizi kepada anak-anak sejak dini. Ajakan itu ia sampaikan pada kegiatan Pembinaan B2SA di Gedung PKK Nyi Mas Melati, Kota Tangerang, Kamis 28 Agustus 2025.
Menurutnya, program B2SA bukan hal baru. Pemerintah telah menggulirkan program ini sebagai tindak lanjut dari pedoman lama.
Pedoman “4 Sehat 5 Sempurna” kini bertransformasi menjadi Isi Piringku B2SA yang lebih sesuai perkembangan ilmu gizi modern.
Pedoman ini menekankan satu piring berisi 50% buah-sayur, 25% karbohidrat, 25% protein, ditambah hidup aktif dan bersih.
Transformasi tersebut, lanjut Tinawati, bertujuan agar masyarakat lebih mudah memahami pola gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Ketua TP PKK Banten Ajak Warga Biasakan Makan Ikan Sejak Dini
“Kita harus memastikan keluarga bukan hanya kenyang, tetapi juga bergizi, sehat, aman, demi generasi kuat dan cerdas,” ujarnya.
Selain itu, ia mendorong masyarakat melakukan perubahan sederhana. Salah satunya mengurangi makanan instan serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
“Kenalkan anak-anak pada pangan lokal sehat. Itu kunci meningkatkan kualitas gizi keluarga sekaligus menurunkan risiko stunting,” tambahnya.
Ia menekankan, pola makan sehat berbasis pangan lokal juga mendukung pemerintah menurunkan angka stunting di Provinsi Banten.
Dengan demikian, masyarakat dapat membangun kemandirian pangan, sekaligus mencetak generasi yang sehat, kuat, dan produktif di masa depan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua TP PKK Kota Tangerang, Rini Rizkiyyah Maryono, turut menegaskan pentingnya peran PKK.
Menurutnya, PKK merupakan ujung tombak dalam menyosialisasikan program pemerintah, termasuk kampanye B2SA, kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan B2SA, pengurus PKK dapat lebih tepat menyampaikan edukasi pola makan sehat di tingkat keluarga,” jelas Rini.
Ia menambahkan, kegiatan pembinaan juga menjadi bekal berharga bagi kader PKK Kota Tangerang menghadapi Lomba Pokja III 2025.
Editor: AF Setiawan