 di Banten khususnya di wilayah Pandeglang masih tergolong rendah.){kind=link}
Pandeglang, Bantentv.com – Meskipun berbagai metode kontrasepsi wanita telah umum dikenal dan digunakan partisipasi pria dalam program keluarga berencana (KB) di Banten khususnya di wilayah Pandeglang masih tergolong rendah.
Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten menunjukkan angka partisipasi pria dalam ber-KB masih di bawah target yang diharapkan.
Pemerintah melalui Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Kemendukbbangga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Banten terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi pria dalam program KB melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan penyediaan layanan konseling.
Namun perubahan pola pikir dan peningkatan pemahaman di tingkat masyarakat menjadi kunci utama untuk meningkatkan angka penggunaan kontrasepsi pria di Indonesia.
Kepala BKKBN Provinsi Banten, Rusman Efendi mengungkapkan partisipasi pria dalam penggunaan alat kontrasepsi secara umum di Provinsi Banten masih sangat rendah yakni masih di angka sekitar 2 persen.
“Partisipasi pria dalam KB sangat minim di Banten, hanya sekitar 2 persen,” ujar Rusman Efendi.
Ia menyebut para pria masih cenderung enggan menggunakan alat kontrasepsi. Padahal keterlibatan pria dalam program Keluarga Berencana sangat penting untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.
Untuk meningkatkan keterlibatan pria, BKKBN mendorong program salah satunya yakni gerakan ayah teladan indonesia (GATI) melalui program ini para ayah diajak berperan aktif dalam keluarga berencana.
“Melalui program GATI ini ayah tentu diajak aktif dalam keluarga berencana,” ungkap Rusman.
Meski demikian ia menyebut penggunaan KB pria itu tidak wajib hanya saja pihaknya mengarahkan dan mendorong agar partisipasinya bisa lebih meningkat. Rusman menambahkan ada dua jenis kontrasepsi yang bisa digunakan pria yaitu medis operasi pria MOP dan kondom.
Lilik HN