Cilegon, Bantentv.com – Setelah bantuan dari Bank Dunia senilai Rp100 miliar gagal, Pemerintah Kota Cilegon bakal menggandeng investor asal Korea untuk mengelola persoalan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.
Wali Kota Cilegon, Robinsar mengatakan TPSA Bagendung akan bekerjasama dengan investor Korea sebagai pengelola sampah dari pemilahan hingga proses pengolahan lantaran masih kurangnya peralatan dan sumber daya manusia.
“TPSA Bagendung akan bekerja sama dengan investor Korea untuk mengelola sampah,” ujar Robinsar.
Baca Juga: Ratusan Warga Terdampak Kebakaran TPSA Bagendung Terima Bantuan
Nantinya hasil olahan sampah dari TPSA Bagendung ini berupa bahan bakar energi hijau yang disuplai ke pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU Suralaya.
“Hasil pengolahan sampah nantinya itu bahan bakar energi hijau,” lanjut Robinsar.
Robinsar menambahkan kerjasaman tersebut direncanakan dilaksanakan pada tahun 2026 dimana nantinya TPSA Bagendung bisa mengelola sampah hingga seratus tujuh puluh ton per hari.
Diketahui TPSA Bagendung mampu melakukan produksi pengolahan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat atau BBJP dengan kapasitas mencapai tiga puluh ton per hari.
Editor : Lilik HN