Bantentv.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Jabodebek mencatat sektor jasa keuangan di DKI Jakarta dan Banten tetap stabil hingga pertengahan 2025. Hal ini didukung kinerja positif di sektor perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non-bank (IKNB), seiring meningkatnya literasi keuangan dan perlindungan konsumen.
Hingga Mei 2025, perbankan di Jakarta mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp4.846,54 triliun, tumbuh 4,87% secara tahunan (yoy). Penyaluran kredit juga tumbuh 10,06% yoy menjadi Rp4.113,50 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terkendali di angka 1,71%.
Di Banten, DPK tumbuh 6,21% yoy menjadi Rp295,11 triliun, sementara kredit naik 3,84% yoy menjadi Rp219,47 triliun, dengan NPL di 3,13%.
Fokus pembiayaan di Jakarta lebih banyak ke sektor produktif seperti industri pengolahan (12,12%), perdagangan besar-eceran (10,30%), dan perantara keuangan (10,19%). Sementara di Banten, kredit didominasi sektor konsumtif, seperti kepemilikan rumah tinggal (31,89%) dan peralatan rumah tangga (15,17%).
Baca juga : Sektor Jasa Keuangan di Wilayah DKI Jakarta dan Banten Tumbuh Positif, Stabil, dan Resilien
Jumlah investor pasar modal (SID) di Jakarta tumbuh signifikan hingga 138,45% yoy menjadi 3,75 juta per April 2025, dengan konsentrasi terbesar di Jakarta Pusat (60,11%). Di Banten, jumlah investor mencapai 827.740 atau naik 8,30% yoy, didominasi warga Kota Tangerang.
Total transaksi saham Jakarta pada April 2025 tercatat Rp147,19 triliun, turun 1,71% yoy. Sebaliknya, Banten mencatat kenaikan 8,70% menjadi Rp14,79 triliun, dipimpin oleh investor dari Kota Tangerang.
IKNB Stabil, Pinjol dan Asuransi Terus Bertumbuh
Industri keuangan non-bank turut menunjukkan kinerja positif. Piutang pembiayaan di Jakarta tumbuh 0,36% yoy menjadi Rp92,51 triliun, sementara di Banten naik 7,47% yoy menjadi Rp35,19 triliun. Tingkat Non-Performing Financing (NPF) masih terkendali: Jakarta 1,89%, Banten 3,21%.
Pinjaman online mencatat pertumbuhan tinggi. Jakarta memiliki 2,61 juta rekening aktif dengan pinjaman outstanding Rp12,42 triliun, tumbuh 20,13% yoy. Di Banten, jumlah rekening aktif 1,64 juta dengan nilai Rp5,94 triliun (tumbuh 15,47% yoy).
Di sektor asuransi, Jakarta mencatat premi jiwa dan umum masing-masing Rp21,50 triliun (+8,35%) dan Rp21,15 triliun (+5,50%). Di Banten, premi asuransi umum naik 3,34% jadi Rp0,61 triliun, meski premi asuransi jiwa stagnan.
Nilai penjaminan di DKI menurun -0,66% menjadi Rp27,26 triliun. Namun di Banten, outstanding penjaminan justru melonjak 159,42% menjadi Rp7,76 triliun.
Literasi Keuangan Naik, Pengaduan Masih Tinggi
OJK menerima 4.231 pengaduan konsumen di Jakarta dan Banten per Juni 2025, dengan tingkat penyelesaian 84,99%. Di Jakarta, pengaduan terbanyak terkait pinjaman online (44,54%), perbankan (35,25%), dan pembiayaan (14,63%). Isu utama mencakup perilaku penagih, restrukturisasi kredit, dan pembobolan rekening.
APPK juga mencatat 103 laporan dugaan investasi ilegal dan 3.460 informasi pinjaman online ilegal, mayoritas dari Jakarta dan Banten.
Untuk meningkatkan literasi, OJK telah menggelar 3.001 kegiatan edukasi selama semester I 2025, menjangkau lebih dari 10,6 juta peserta dari pelajar, UMKM, perempuan, penyandang disabilitas hingga masyarakat umum.
Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa legalitas entitas melalui APPK atau menghubungi OJK di nomor 157, WhatsApp 081-157-157-157, atau email konsumen@ojk.go.id guna menghindari jebakan pinjol ilegal dan investasi bodong.