Ojol dan Opang di Tigaraksa Sepakati Aturan Baru Penjemputan Penumpang

Bantentv.com – Setelah viralnya insiden seorang ibu bersama bayinya yang diturunkan secara paksa dari taksi online di Stasiun Tigaraksa saat hujan, pihak kepolisian bergerak cepat memediasi kedua pihak yang terlibat, yaitu pengemudi ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang).

Poin utama dari mediasi yang difasilitasi oleh pihak kepolisian adalah penetapan zona steril di area depan stasiun.

Zona ini tidak boleh digunakan untuk menjemput penumpang, baik oleh ojol maupun opang. Tujuannya, mencegah gesekan dan memastikan kenyamanan masyarakat.

Berikut merupakan kesepakatan yang dijalin antara Opang dan Ojol :

1. Titik penjemputan ojek online berada sekitar ±100 meter dari Kawasan KRL Stasiun Tigaraksa.
2. Tempat mangkal ojek online berada di perempatan dengan jarak sekitar ±500 meter dari area Stasiun Tigaraksa.
3. Angkutan umum diperbolehkan melintas tanpa berhenti (ngetem), melewati jalur perlintasan kereta menuju depan Stasiun hingga ke arah Pos Pol Bukit Cikasungka.
4. Ojek online dapat menjemput penumpang hingga depan zona steril Stasiun, khusus untuk penumpang prioritas, penyandang disabilitas, atau saat kondisi cuaca ekstrem.
5. Area depan Stasiun, dari anak tangga akses masuk hingga ±5 meter ke arah jalan, disepakati sebagai zona bebas kendaraan bermotor.

   Baca Juga: Gubernur Banten Andra Soni Temui Aksi Massa Demo Ojol

6. Ojek online bersedia mendahulukan ojek pangkalan dan keluarganya saat ada kegiatan sosial seperti pembagian bantuan, sebagai bentuk solidaritas untuk menciptakan suasana yang kondusif.
7. Kesepakatan bersama yang dicapai pada Rabu, 30 Juli 2025, akan disosialisasikan ke seluruh ojek online dan pangkalan, baik secara luring maupun daring, serta dihormati sebagai hasil musyawarah.
8. Forkopimcam dan unsur terkait akan turut membantu dalam menyosialisasikan isi komitmen setelah penandatanganan kesepakatan.
9. Jika terjadi perselisihan antara ojek online, ojek pangkalan, atau angkutan umum di sekitar Stasiun Tigaraksa, akan diselesaikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

   Editor: Siti Anisatusshalihah