Bantentv.com – Akhir-akhir ini nama Mentri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni ramai dibicarakan, setelah beredarnya foto dirinya sedang bermain domino bareng Aziz Wellang, pelaku pembalakan hutan.
Pada foto tersebut terdapat empat orang yang diantaranya terdapat Raja Antoni, Mentri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding ,Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Persatuan Olahraga Domino Indonesia Andi Rungkman Nurdin Karumpa dan Aziz Wellang pelaku pembalakan liar. Usai beredarnya foto sedang bermain domino tersebut, Menhut Raja Juli mengaku tidak mengenali Aziz Wellang.
“Saya tidak kenal dengan dua pemain lainnya. Tidak ada juga pembicaraan soal kasus apapun pada saat itu,” ucap Raja Juli dalam pernyataan resmi dikutip di Jakarta, Minggu, 7 September 2025.
Baca Juga: Menhut Gandeng Agam Rinjani dkk Evaluasi Serius Keamanan Pendakian
Ia mengaku baru tahu siapa itu Aziz Wellang setelah foto tersebut viral di media sosial.
“Setelah berita ini beredar, saya baru tahu bahwa salah seorang yang ikut main tersebut adalah Azis Wellang yang diberitakan sebagai pembalak liar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Raja Antoni menjelaskan foto tersebut diambil setelah dirinya melakukan pertemuan dengan menteri P2MI Abdul Kadir Karding di Sulawesi tepatnya di Posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSK). Yang dimana Abdul Kadir merupakan Sekretaris Jendral KKSK.
Dirinya mengaku hanya berdiskusi berdua saja dengan Mentri P2MI sebelum diajak bermain Domino bersama, dan pada diskusinya tersebut juga tidak ada pembahasan tentang pembalakan hutan.
Sebelum bermain domino bersama tiga orang tersebut dirinya tidak mengenal 2 orang lainnya yang diantaranya adalah Aziz Wellang tersangka pembalakan liar. Ia juga menegaskan akan menindak tegas siapa saja pelaku pelanggaran hukum pada sektor perhutanan.
“Bagi siapapun yang melakukan pelanggaran hukum di kawasan hutan. Saya akan tegakan hukum setegas-tegasnya kepada pembalak liar tanpa pandang bulu,” kata Raja Juli.
Sebelumnya pada November 2024 Mentri Direktorat Penegakan Hukum (Gakkum) bersama Kemenhut yang saat itu masih bernama Kementrian Lingkungan Hidup dan Khutanan menetapkan perusahaan milik Aziz Wellang dan 3 lainnya sebagai pelaku pembalakan hutan berupa penebangan kayu diluar wilayah yang seharusnya di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan pelanggaran penebangan hutan diluar izin area konsesi PT ABL yang memiliki izin untuk mengelola tanah seluas 11.580 hektare.
Dari hasil pembalakan tersebut memperoleh volume kayu sebesar 1.819 meter kubik dan merugikan negara sebesar 2.72 miliar.
Editor : Erina Faiha