Bantentv.com – Sebanyak 15 siswa SMA Negeri 72 Jakarta Utara menjalani perawatan medis di RS Yarsi, Cempaka Putih, usai peristiwa ledakan di area masjid sekolah pada Jumat, 7 November 2025.
Direktur Medis RS Yarsi, dr. Muhammadi, mengonfirmasi bahwa satu di antara korban berada dalam kondisi kritis dan sedang mendapatkan penanganan intensif di ruang ICU.
“Satu pasien mengalami trauma serius pada saluran cerna dan telah menjalani pembedahan darurat. Saat ini kondisinya masih dalam observasi ketat,” ujar dr. Muhammadi saat konferensi pers di RS Yarsi, Sabtu, 8 November 2025.
Ia menambahkan, pasien tersebut kemungkinan akan menjalani operasi lanjutan karena menderita luka bakar sekitar 30 persen di beberapa bagian tubuh.
Baca Juga: Fakta Terbaru Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Sementara 14 korban lainnya berada dalam kondisi stabil dan masih dirawat di ruang perawatan umum.
Sebagian di antaranya mengalami gangguan pendengaran sementara (hearing loss) akibat efek gelombang kejut dari ledakan.
“Beberapa korban mengeluh denging dan penurunan pendengaran. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh dokter spesialis THT kami,” jelasnya.
Tim medis RS Yarsi juga memastikan seluruh korban mendapat perawatan psikologis untuk mengatasi trauma pascakejadian.
Hingga Sabtu sore, seluruh pasien dinyatakan dalam pengawasan ketat dan belum ada yang diperbolehkan pulang.
Diketahui, Ledakan di Masjid SMA Negeri 72 Jakarta Utara sebelumnya terjadi sekitar pukul 12.30 WIB saat waktu salat Jumat.
Aparat kepolisian hingga kini masih menyelidiki penyebab ledakan yang melukai belasan siswa tersebut.