Bantentv.com – Di tengah memburuknya situasi keamanan akibat serangan militer Israel, proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran bukanlah proses yang mudah. Pemerintah Indonesia harus menempuh berbagai jalur diplomasi dan logistik yang kompleks demi menjamin keselamatan warganya.
Pada 21 Juni 2025, sebanyak 97 WNI berhasil dievakuasi dari Iran melalui jalur darat sejauh kurang lebih 16 jam dari Tehran menuju Baku, Azerbaijan.
Perjalanan darat tersebut menjadi satu-satunya opsi aman saat itu, dengan berbagai kendala yang mengiringi, mulai dari pengamanan lintas batas hingga koordinasi antarnegara.
Setibanya di Baku, para WNI tidak langsung bisa kembali ke Tanah Air. Proses evakuasi yang tidak mudah ini dilakukan secara bertahap menggunakan penerbangan komersial, dengan rute yang bervariasi tergantung kondisi ruang udara di kawasan.
Baca juga: Ketegangan Meningkat, RI Siapkan Evakuasi WNI dari Israel dan Iran
Sebagian besar dari mereka diberangkatkan lewat Istanbul dan Doha, bahkan ada yang harus dialihkan sementara ke Jeddah karena penutupan mendadak ruang udara.
Selasa petang 24 Juni 2025, sebanyak 11 orang kloter pertama akhirnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, setelah melalui rute panjang Baku–Istanbul–Jakarta.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh jajaran Pemerintah RI dari berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kemenko Polhukam, Kementerian Luar Negeri, serta perwakilan pemerintah daerah.
“Total ada 97 WNI kita sudah berhasil dievakuasi sesuai perintah Presiden beberapa waktu lalu sejak konflik dua negara Iran-Israel terjadi. Hari ini yang pertama ada 11 orang WNI sampai di tanah air,” kata Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Andy Rachmianto di Tangerang, Selasa, seperti dikutip dari Antara.
Namun, tidak semua proses berjalan lancar. Sebanyak 18 WNI lainnya yang seharusnya tiba pada hari yang sama melalui Doha mengalami penundaan karena gangguan penerbangan.
“Sebagian dari mereka masih dalam perjalanan dari Jeddah dan Doha, di bawah pendampingan langsung dari KBRI Doha dan KJRI Jeddah,” ungkap Andy.
68 WNI Menanti Giliran Dipulangkan
Sementara itu, 68 WNI lainnya masih berada di Baku menanti giliran untuk dipulangkan. Pemerintah tengah mengatur pemulangan mereka dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan logistik.
Keberhasilan evakuasi ini merupakan hasil sinergi antara Ditjen Protokol dan Konsuler Kemlu, Direktorat Perlindungan WNI, KBRI Tehran, KBRI Baku, TNI, serta kerja sama baik dari Pemerintah Iran dan Azerbaijan.
Arahan Presiden RI menjadi landasan utama dalam memastikan keselamatan warga negara di tengah eskalasi konflik.
“Kementerian Luar Negeri menyatakan akan terus memantau perkembangan di kawasan Timur Tengah dan memperkuat Crisis Response Team (CRT), baik di pusat maupun di perwakilan luar negeri,” ujarnya.
WNI di kawasan diimbau untuk tetap tenang, waspada terhadap situasi, dan aktif menjalin komunikasi dengan perwakilan RI setempat.