Bantentv.com – Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU swasta semakin terasa sejak Agustus 2025. Beberapa jaringan besar seperti Shell dan BP dilaporkan kesulitan memperoleh pasokan, hingga berdampak pada operasional dan nasib para karyawannya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan, situasi ini dipicu oleh tidak adanya tambahan kuota impor BBM bagi pengelola SPBU swasta. Kondisi tersebut membuat stok BBM di sejumlah lokasi menipis drastis.
Berdasarkan laporan media, ketersediaan Shell Super di Jakarta menurun tajam. Pada 7 September 2025, tercatat masih ada 50 SPBU yang menjual produk tersebut. Namun, sepuluh hari kemudian, jumlahnya menyusut menjadi hanya 16 SPBU.
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, membenarkan bahwa pihaknya melakukan penyesuaian kegiatan operasional akibat keterbatasan pasokan.
“Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell, selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap,” ujar Ingrid, dikutip dari Antara, Selasa (16/9).
Penyesuaian ini meliputi perubahan jam operasional, pengurangan hari kerja, hingga merumahkan sejumlah karyawan. Kondisi tersebut terjadi karena pasokan BBM bensin, seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+, tidak tersedia di beberapa SPBU hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Meski demikian, Ingrid memastikan SPBU Shell tetap beroperasi dengan layanan yang masih tersedia. Beberapa di antaranya adalah Shell V-Power Diesel, Shell Recharge, bengkel, Shell Select, dan pelumas Shell.
Shell Indonesia menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk memulihkan pasokan dari krisis BBM bensin.
“Kami senantiasa berupaya memastikan kelancaran pendistribusian dan penyediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell,” pungkas Ingrid.