Kamis, Agustus 21, 2025
BerandaBeritaNasionalKRI dr. Radjiman Diberangkatkan untuk Misi Kemanusiaan di Gaza 

KRI dr. Radjiman Diberangkatkan untuk Misi Kemanusiaan di Gaza 

Bantentv.com – Konflik yang terjadi antara Israel terhadap Palestina masih terus dilakukan. Sebanyak 25.000 warga Gaza tewas. Bantuan demi bantuan pun masih terus berdatangan dari berbagai negara, salah satunya yaitu Indonesia.

Baru-baru ini lalu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melepas keberangkatan kapal rumah sakit TNI KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 untuk mengirimkan bantuan ke Palestina via Mesir pada 18 Januari 2024.

Pelepasan KRI dr. Radjiman dilaksanakan di Dermaga Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, dalam rangka pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Lebih dari 200 ton bantuan dari berbagai elemen masyarakat sudah tersimpan di dalam kapal rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat 992. Bantuan yang akan diberikan dalam bentuk makanan, obat-obatan, selimut dan tenda akan disampaikan kepada warga Palestina di Jalur Gaza yang terdampak perang Israel Hamas.

Melansir dari voaindonesia.com Kadepkes KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat 992, Mayor Laut (K) dr. Gilang Kusdinar mengatakan kapal ini sebenarnya merupakan kapal rumah sakit ketiga yang dimiliki oleh Indonesia. Namun, di Asia Tenggara baru Indonesia saja yang memiliki kapal rumah sakit.

Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi salah satu alasan pembuatan kapal bantu rumah sakit tersebut, sehingga dapat menjangkau pulau-pulau terluar atau terpencil agar masyarakatnya bisa mendapatkan bantuan atau layanan kesehatan yang diperlukan.

“Kapal rumah sakit ini dibangun atau dibentuk dengan tujuan untuk tugas kita sebagai militer yaitu operasi militer perang. Selain itu kita juga memiliki tugas operasi militer selain perang yang bentuknya seperti bakti sosial, apakah untuk bencana dan lain-lain. Karena di Indonesia ini bentuknya kepulauan, jadi banyak pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan, makanya diperlukan kapal rumah sakit untuk menjangkau pulau-pulau terluar tersebut,” ungkap dr Gilang ketika berbincang dengan VOA, di Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024.

Fasilitas dan alat kesehatan KRI dr. Radjiman tersebut cukup lengkap atau setara dengan rumah sakit tingkat 3, atau tingkat C atau C plus.

Kapal rumah sakit ini dapat digunakan untuk melakukan operasi besar dan kecil, mulai dari operasi bedah otak, saraf, mata, pemeriksaan gigi, hingga klinik kejiwaan.

Alat-alat kesehatan penunjang seperti CT scan hingga panoramic X-ray, serta labolatorium pun tersedia. Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan ruang Unit Gawat Darurat (UGD), dan ruang isolasi. Secara keseluruhan, kata Gilang, kapal ini bisa memuat kurang lebih 150 pasien.

Kapal ini juga dilengkapi dengan 16 personil yang terdiri dari dua dokter umum dan tenaga kesehatan lainnya, seperti apoteker dan perawat. Namun tim kapal ini akan disesuaikan ketika melakukan misi kemanusiaan di luar Indonesia.

“Kalau untuk tugas internasional, ini adalah kapal rumah sakit pertama yang melaksanakan tugas internasional yang cukup jauh bukan hanya sekedar seperti pameran atau hanya kunjungan biasa. Jadi kebetulan untuk saat ini, saya belum bisa menyebutkan totalnya, tetapi yang saya harus pastikan adalah direktifnya dari pimpinan itu apa?

Kalau direktifnya apakah kapal rumah sakit ini difungsikan 24 jam, 12 jam, ataupun hanya poliklinik saja, ataukah hanya rumah sakit lapangan tidak ke RS kapal, hanya di darat, itu settingannya akan berbeda. Tetapi berdasarkan buku teknis kapal yang sedang kami olah dan buat secara resminya itu adalah tenaga kesehatannya sebanyak 88 personil,” tuturnya. (erina/red)

TERKAIT
- Advertisment -