Serang, Bantentv.com – Wakil Bupati Serang, Najib Hamas, bersama anggota DPRD Kabupaten Serang Komisi II, Euis Herawati, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RS Hermina Ciruas, Serang.
Sidak ini menindaklanjuti dugaan penolakan rawat inap terhadap balita gizi buruk yang memicu perhatian publik.
Najib Hamas menyampaikan, kunjungannya bertujuan meminta klarifikasi langsung dari pihak manajemen rumah sakit.
Namun, kedatangan mereka hanya disambut oleh Sara, kepala jaga, dan Elvan, manajer HRD.
Karena tidak ada perwakilan pimpinan yang hadir, Najib meminta agar manajemen segera dihubungi untuk dimintai pertanggungjawaban.
Baca Juga: Miris, Umar Ayyasy Balita 3 Tahun Meninggal Usai Gagal Mendapat Perawatan RS
Dugaan pelayanan kurang maksimal ini berkaitan dengan Umar Ayyasy, balita asal Desa Singarajan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.
Umar yang tercatat sebagai pasien BPJS Kesehatan, meninggal dunia usai ditolak saat hendak mendapat perawatan kembali di rumah sakit swasta tersebut.
“Saya mewakili Pemkab Serang merasa gelisah karena ada laporan pelayanan kurang maksimal di RS Hermina Ciruas. Saya ingin bertemu manajemen, tapi tidak ada di tempat,” ujar Najib.
Komitmen Pemkab Serang
Najib menegaskan, Pemkab Serang berkomitmen penuh meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Ia menekankan, setiap rumah sakit wajib mengedepankan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan menyelamatkan nyawa pasien di atas urusan administrasi.
“Terkait administrasi bisa dikoordinasikan dengan instansi terkait. Tetapi menyelamatkan nyawa harus diutamakan. Kami tidak ingin ada rumah sakit menunda pelayanan ketika kondisi pasien sudah memprihatinkan. Ini soal nyawa warga Kabupaten Serang,” tegasnya.
Najib memastikan, pertemuan lanjutan antara manajemen RS Hermina dan Pemkab Serang akan segera dijadwalkan untuk membahas persoalan ini secara tuntas.
Ia juga menginstruksikan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang melakukan investigasi mendalam terkait dugaan pelayanan tidak memadai terhadap almarhum Umar Ayyasy.
Eidtor: AF Setiawan