Cilegon, Bantentv.com – Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik di Politeknik Industri Petrokimia Provinsi Banten (PPIB) Selasa, 22 Juli 2025. Dalam kesempatan itu DPR RI menyoroti masih minimnya jumlah mahasiswa di kampus tersebut.
Komisi VII DPR RI menilai jumlah mahasiswa di PPIB masih sangat terbatas jumlahnya, karena amat jauh dari jumlah daya tampung yang seharusnya.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty mengatakan hal ini terjadi lantaran menurut pihak kampus, kuota beasiswa dari pemerintah jumlahnya terbatas.
Di tahun ini misalnya, kuota penerimaan mahasiswa baru dibatasi hanya 150 orang, padahal kampus yang berdiri di atas lahan seluas dua hektare ini memiliki daya tampung hingga seribu mahasiswa.
“Daya tampung mahasiswanya 1000 orang, namun kuota penerimaan mahasiswa baru justru dibatasi hanya 150 orang, artinya sangat minim,” ujar Evita.
Untuk itu pihaknya meminta agar pihak kampus dan Kemenperin duduk bersama dengan pihak industri petrokimia untuk memperkuat pendidikan vokasi agar bisa berkontribusi memberikan tambahan kuota beasiswa, serta membantu melengkapi kebutuhan alat laboratorium yang masih dibutuhkan di kampus tersebut.
“Ya Kemenperin dan pihak kampus harus duduk bersama, untuk memperkuar pendidikan vokasi,” lanjut Evita.
Direktur Politeknik Industri Petrokimia Banten (PIPB), Supardi mengatakan kedepan pihaknya akan menyediakan tempat uji kompetensi, laboratorium berstandar nasional dan akan menggandeng beberapa perusahaan untuk menyediakan peralatan laboratorium yang lebih lengkap.
“Nanti kita juga akan menyediakan tempat uji kompetensi, laboratorium berstandar nasional, dan lain-lain,” ujar Supardi.
Sementara itu saat ini kampus PIPB yang berdiri sejak tahun 2022 telah meluluskan angkatan pertamanya di tahun ini sebanyak 124 mahasiswa yang semuanya telah diserap sejumlah industri petrokimia di Indonesia.
Lilik HN