Cilegon, Bantentv.com – Kekhawatiran tengah dirasakan sejumlah warga Kota Cilegon, khususnya para konsumen setia beras premium.
Keresahan ini muncul setelah beredar informasi mengenai dugaan beredarnya beras oplosan di pasaran, termasuk pada kategori premium, di tengah kondisi harga yang kian melonjak.
Pantauan di beberapa toko beras di Pasar Baru Kranggot, Cilegon, menunjukkan adanya kenaikan harga sebesar lima ratus rupiah per kilogram untuk beras premium.
Tuti, salah seorang konsumen yang ditemui di lokasi, menyatakan dirinya kini harus lebih cermat dalam memilih kualitas beras untuk kebutuhan rumah tangga.
“Kami sebagai konsumen pasti waswas ya, barang mahal, tapi kualitas rendah. Menurut saya, temuan seperti itu harus segera ditindak lanjuti,” ujar Tuti.
Ia pun mendorong pemerintah agar segera mengambil langkah tegas terhadap para pelaku usaha yang terbukti melakukan praktik curang seperti pengoplosan atau penurunan standar kualitas beras.
Menurutnya, keamanan pangan masyarakat tidak boleh dikompromikan demi keuntungan sepihak.

Di sisi lain, seorang pedagang beras bernama Ati mengaku belum menemukan adanya beras premium oplosan di lapaknya.
Ia menyebut saat ini hanya menjual dua merek beras premium yang masih menjadi pilihan konsumen, meski permintaannya menunjukkan tren penurunan.
“Kalau saya sendiri bisa membedakan mana beras premium dan yang biasa. Untuk penjualan beras premium sendiri ini memang ada penurunan,” kata Ati.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan hasil uji terhadap 268 sampel beras dari 212 merek beras medium dan premium yang beredar.
Hasilnya cukup mengejutkan, yakni sebanyak 85,56 persen dari beras premium yang diuji tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian.
Dengan kondisi ini, langkah pengawasan serta transparansi dari pihak berwenang menjadi krusial agar masyarakat mendapatkan produk pangan berkualitas, sesuai harga yang dibayarkan.
Siti Anisatusshalihah