Jumat, Mei 9, 2025

Lebih dari 2.000 Staf Medis di Gaza Kekurangan Makanan Selama Ramadan

Bantentv.com – Lebih dari 2.000 staf medis yang bekerja di sejumlah rumah sakit di Gaza utara dilaporkan mengalami kekurangan makanan yang signifikan selama bulan Ramadan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa staf medis tersebut bahkan harus memulai Ramadan tanpa sahur atau berbuka puasa.

“Staf memulai Ramadan tanpa sahur atau berbuka puasa,” ungkap Kementerian Kesehatan Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza secara tegas menuntut agar lembaga internasional dan bantuan menyediakan makanan yang memadai untuk rumah sakit di Gaza utara.

“Kami menuntut lembaga-lembaga internasional dan bantuan menyediakan makanan untuk rumah sakit di Gaza utara,” ujarnya.

Mereka mengingatkan bahwa kelaparan akan menjadi ancaman nyata bagi seluruh penduduk Gaza utara jika bantuan yang diberikan tetap minim. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kematian karena biaya makan yang tidak terpenuhi.

Dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan kekhawatirannya bahwa dokter dan perawat di Gaza utara terlalu rentan terhadap kelaparan. Bahkan pada Senin, 11 Maret 2024 dua anak meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara karena kekurangan gizi dan kelaparan.

“Kelaparan akan melanda seluruh penduduk Gaza utara. Bantuan yang diberikan terlalu sedikit. Biaya makan bisa berarti kematian,” ungkapnya.

“Dokter-dokter akan mati. Para perawat di sana akan mati. Dan dunia akan menyaksikan jumlah korban kelaparan terbesar dalam beberapa hari mendatang jika Anda tidak bertindak hari ini untuk menyelamatkan kami. Kita semua akan mati.” tambahnya.

Direktur Rumah Sakit Dr. Hossam Abu Safia mengungkapkan bahwa sebelas anak lainnya juga menderita dehidrasi dan kekurangan gizi di rumah sakit tersebut.

Dr. Hossam Abu Safia menyampaikan kesulitan yang mereka hadapi dalam menyediakan makanan untuk staf dan pasien. Mereka hanya mampu menyediakan kurma dan air, tanpa susu untuk anak-anak yang mengalami kondisi kritis akibat kelaparan.

“Kami menderita kekurangan makanan untuk staf dan pasien. Kami hanya menyediakan kurma dan air, dan tidak ada susu untuk anak-anak yang sekarat karena kelaparan,” ujarnya.

Keadaan di Gaza utara semakin memburuk dengan dilaporkannya 25 warga Palestina yang meninggal karena kelaparan. Ini merupakan dampak dari situasi yang memburuk akibat blokade yang diberlakukan di wilayah tersebut.

Sementara itu, Israel saat ini tengah diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina. Israel telah melakukan serangan yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober. Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 31.184 warga Palestina tewas dan 72.889 terluka dalam serangan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait

Baca Juga