Sabtu, Oktober 4, 2025
BerandaBeritaGempa Bumi 8,6 SR di Rusia Picu Peringatan Tsunami

Gempa Bumi 8,6 SR di Rusia Picu Peringatan Tsunami

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Gempa bumi yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025 di lepas pantai timur Rusia berkekuatan magnitudo 8,6 itu picu peringatan tsunami di Samudera Pasifik.

Menurut US Geological Survei (USGS) yang dilansir dari AFP mengatakan gempa ini memicu peringatan tsunami Samudra Pasifik.

“Episentrum gempa berada sekitar 136 kilometer di timur Petropavlovsk di semenanjung Kamchatka, pada kedalaman 19 kilometer. Otoritas Amerika mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah yang mencakup Alaska.”

Sementara dikutip dari Guardian, gempa yang mengguncang wilayah tersebut dangkal dan cukup kuat untuk menyebabkan gelombang atau tsunami.

Adapun sejauh ini, untuk peringatan tsunami telah mencapai Kepulauan Mariana Utara, yaitu Guam, Rota, Tinian, dan Saipan.

Dikatakan Gubernur Kamchatka Krai dari media setempat, Vladimir Viktorovich Solodov, ada sebuah bangunan rusak akibat gempa bumi tersebut, namun sejauh ini tidak ada laporan korban luka.

“Sebuah taman kanak-kanak rusak akibat gempa bumi di lepas pantai Kamchatka. Saya menghimbau masyarakat untuk menjauh dari garis pantai,” kata Vladimir Solodov.

Gempa bumi yang mengguncang Rusia tersebut juga berimbas pada peringatan tsunami di beberapa wilayah termasuk Jepang.

Berdasarkan laporan Reuters, Badan Meteorologi Jepang memprediksi akan ada tsunami setinggi 1 meter mencapai wilayah pesisir yang luas mulai pukul 01.00 waktu setempat.

Sistem peringatan tsunami ini, juga sama dengan laporan USGS yang mengeluarkan peringatan “gelombang tsunami berbahaya” dalam tiga jam ke depan di sepanjang beberapa pantai Rusia dan Jepang.

Saat ini pihak berwenang di Jepang telah mengeluarkan peringatan bagi masyarakat untuk menjauh dari pantai dan tidak masuk ke laut di sebagian besar garis pantai Pasifik.

Berdasarkan informasi dari CNBC, diprediksi akan ada gelombang tsunami setinggi 1 meter menghantam Hokkaido, pulau paling utara Jepang, pada pukul 10.00 waktu setempat, kemudian bergerak lebih jauh ke selatan antara pukul 10.30 dan 11.30.

Sementara untuk Perdana Menteri Ishiba juga sudah diberitahu tentang gempa bumi tersebut pada pukul 08.37, setelah itu komite darurat pemerintah dibentuk untuk mengumpulkan informasi dan mengoordinasikan respons.

Diketahui Jepang sendiri telah meningkatkan seluruh infrastruktur deteksi, peringatan, dan respons bencananya setelah gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda pada tahun 2011.

TERKAIT
- Advertisment -