Serang, Bantentv.com – Menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-80, Polda Banten menggelar doa bersama di Aula Gawe Kuta Baluwarti, Rabu 13 Agustus 2025, sebagai bagian dari perayaan hut ke-80 RI. Acara dihadiri Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, Wakapolda Brigjen Pol H. Hengki, dan para tokoh.
Pada hari itu, Tokoh yang hadir termasuk K.H. Abuya Murtadho Dimyati dan K.H. Embay Mulya Syarif dari Mathlaul Anwar.
Pada kesempatan itu, Kapolda menegaskan Banten memiliki sejarah panjang perjuangan kemerdekaan yang patut dibanggakan oleh seluruh warganya, terutama menjelang hut ke-80 RI.
“Semangat para pendahulu harus terus hidup melalui persatuan, keberanian, dan menjaga keutuhan NKRI,” ujar Kapolda Banten.
Ia mengingatkan ancaman radikalisme, intoleransi, hoaks, narkoba, dan terorisme masih mengintai masyarakat Indonesia.
Kapolda menyebut situasi kondusif bukan hanya hasil kerja aparat, tetapi kolaborasi semua elemen masyarakat di momen hut ke-80 RI.
“Kamtibmas terjaga karena sinergi Polri, TNI, pemerintah daerah, ulama, dan seluruh masyarakat,” tegas Suyudi.
Ia mengapresiasi dukungan terhadap program unggulan seperti Suling, Jumling, Warbin, Poliran, dan Dimtaq.
Bahkan, program tersebut menjadi jembatan penguat hubungan Polri dengan masyarakat di wilayah hukum Polda Banten.
Pada kesempatan itu, Kapolda juga berpamitan kepada ulama dan tokoh masyarakat atas dukungan selama menjabat.
“Saya titipkan Polda Banten kepada Kapolda baru, dan mohon doa untuk tugas saya selanjutnya,” ucapnya.
Ketua PB Mathlaul Anwar K.H. Embay Mulya Syarif menyambut baik kepemimpinan baru Brigjen Pol H. Hengki.
Ia memuji dedikasi Irjen Pol Suyudi yang menghadirkan keteduhan selama memimpin Polda Banten.
“Alhamdulillah, estafet kepemimpinan Polda Banten kini dilanjutkan oleh Brigjen Pol H. Hengki. Saya mengapresiasi Irjen Pol Suyudi Ario Seto atas dedikasi beliau yang luar biasa dalam mengemban amanah sebagai Kapolda Banten,” ucapnya.
Embay menambahkan, program seperti Jumling, Suling, dan Poliran diminta tetap dilanjutkan untuk mengurangi pengangguran dan kriminalitas.
Editor: AF Setiawan