Selasa, Juli 1, 2025
BerandaBeritaGelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Annisa Mahesa Dorong Pendidikan Gratis dan Berkualitas

Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Annisa Mahesa Dorong Pendidikan Gratis dan Berkualitas

Serang ,Bantentv.com – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Dapil Banten II, Annisa M.A Mahesa, menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Rumah Aspirasi miliknya yang berlokasi di Kompleks Depag, Ciwaru, Cipocok, Kota Serang, Rabu, 14 Mei 2025.

Dengan mengusung tema “Mewujudkan Pendidikan Gratis Berkualitas sebagai Wujud Implementasi Empat Pilar Kebangsaan untuk Keadilan Sosial,” kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, aktivis, perwakilan partai politik, hingga warga Kota Serang yang antusias mengikuti jalannya acara. Suasana semakin hidup dengan sesi tanya jawab interaktif di penghujung kegiatan.

Dalam sambutannya, Annisa Mahesa menegaskan pentingnya sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi utama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, makmur, dan bersatu. Ia menyoroti pendidikan gratis dan berkualitas sebagai wujud nyata dari sila kelima Pancasila, yakni “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”

“Pendidikan bukan hanya soal akses, tetapi juga kualitas. Kita harus memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang sosial dan wilayah tempat tinggal, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang,” ujar Annisa.

Baca juga : Sosialisasi 4 Pilar, Annisa Mahesa Ajak Warga Implementasikan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Ia menambahkan, dalam UUD 1945 Pasal 31 secara tegas menyebutkan bahwa negara menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan, dan negara wajib membiayai pendidikan dasar. Hal ini mencerminkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab negara, sekaligus jalan strategis dalam mewujudkan keadilan sosial.

Annisa juga menyoroti pentingnya pendidikan dalam memperkuat integrasi nasional, terlebih di tengah tantangan ketimpangan wilayah dan keragaman budaya. Menurutnya, semangat Bhinneka Tunggal Ika harus diimplementasikan melalui kurikulum yang inklusif dan mencerminkan keragaman Indonesia.

“Pendidikan gratis dan berkualitas bukan hanya membebaskan biaya sekolah, tapi juga mencakup ketersediaan guru profesional, fasilitas memadai, dan materi ajar yang relevan dengan zaman. Ini adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi bangsa yang berkarakter, kritis, dan toleran,” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat pemahaman publik terhadap nilai-nilai kebangsaan, sekaligus mendorong kesadaran kolektif bahwa pendidikan adalah hak sekaligus tanggung jawab bersama dalam mewujudkan Indonesia yang adil  dan sejahtera.

TERKAIT