Rabu, Oktober 15, 2025
BerandaBeritaGegara Dugaan Penamparan Siswa, Kepsek SMAN 1 Cimarga Dinonaktifkan

Gegara Dugaan Penamparan Siswa, Kepsek SMAN 1 Cimarga Dinonaktifkan

Saluran WhatsApp

Lebak, Bantentv.com – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Kabupaten Lebak mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan sementara Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cimarga buntut dugaan tindakan kekerasan terhadap siswa pada Jumat pekan lalu.

Kasus ini turut memicu aksi mogok belajar yang dilakukan oleh ratusan pelajar di sekolah tersebut.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Lebak, Gugun Nugraha, membenarkan kebijakan tersebut.

“Betul, per hari ini dinonaktifkan,” katanya.

Gugun menjelaskan, Surat Keputusan resmi penonaktifan masih menunggu Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

“Pak Sekda mengeluarkan statement terkait status pola Sekolah SMAN 1 Cimarga. Ini langkah-langkah cepat yang dilakukan oleh Pemprov Banten menjadi atensi prioritas,” ujarnya.

Baca Juga: Polda Banten Tindak Tegas Bripda MA dalam Kasus Kekerasan Pelajar Agara

Peristiwa dugaan penamparan terhadap siswa berinisial LP itu terjadi setelah korban kedapatan merokok di area belakang sekolah.

Berdasarkan pengakuan korban, kejadian bermula saat ia tengah merokok di sebuah warung di belakang sekolah dan kemudian dipergoki oleh kepala sekolah.

Ia menyatakan bahwa, dirinya tidak hanya mendapat teguran, korban juga mengaku mendapat makian dan tindakan fisik.

Dari hasil pemeriksaan internal Dinas Pendidikan, tindakan penamparan tersebut dilakukan secara spontan karena siswa tersebut tidak mengakui perbuatannya dan sempat melontarkan kata yang dinilai tidak pantas.

Akibat insiden itu, ratusan siswa di Cimarga melakukan aksi mogok belajar pada Senin berikutnya untuk menuntut agar kepala sekolah dicopot dari jabatannya.

Aksi mogok sekolah oleh ratusan siswa SMAN 1 Cimarga (Bantentv.com/ Nano)
Aksi mogok sekolah oleh ratusan siswa SMAN 1 Cimarga (Bantentv.com/ Nano)

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, menyampaikan bahwa dirinya tetap menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Saya komunikasikan dengan Wakasek, ‘Ibu, tolong share (info) agar KBM dijaga kondusif’ tetap seperti itu infonya. Ternyata, di belakang layar, anak-anak punya cerita sendiri,” ujar Dini Fitria.

Ia menambahkan bahwa pihak sekolah telah mencoba berkomunikasi dengan orang tua siswa, namun aksi mogok tetap berlangsung karena para siswa memiliki pandangan tersendiri terhadap peristiwa tersebut.

Gugun berharap kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Cimarga segera kembali berjalan normal.

“Terkait aksi mogok itu, kami sudah mengeluarkan imbauan agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal. Kemudian kepada tenaga pendidik, menjaga profesionalisme sehingga kejadian ini tidak terulang lagi,” katanya.

Kasus dugaan kekerasan di lingkungan pendidikan ini kini tengah menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Banten.

Penanganan cepat dan langkah penonaktifan sementara diharapkan mampu meredam gejolak di kalangan siswa serta memulihkan kondisi sekolah agar kembali kondusif.

Editor Siti Anisatusshalihah
TERKAIT
- Advertisment -